GAZA CITY, PALESTINA (voa-islam.com) - Para pejabat Palestina hari Senin (26/11/2012), menanggapi berita mengejutkan mundurnya Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak, mengatakan bahwa mundurnya mantan Perdana Menteri Israel di era 1999-2001 tersebut adalah bukti lebih lanjut dari kegagalan Israel selama serangan baru-baru ini di Gaza.
Sebelumnya di hari yang sama, Menteri pertahanan Israel tersebut mengatakan dalam sebuah pengumuman mengejutkan bahwa ia berhenti dari politik dan tidak akan mencalonkan diri dalam pemilihan nasioanl 22 Januari mendatang dengan alasan akan berkonsentrasi pada kehidupan pribadi dan keluarganya.
"Pensiunnya Ehud Barak menegaskan kembali bahwa pemerintah Israel gagal untuk mencapai salah satu tujuan Operasi Pilar Cloud," kata juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum kepada Ma'an News, merujuk pada perang delapan hari Israel-Palestina beberapa hari lalu yang berakhir dengan gencatan senjata.
Kepala Inisiatif Nasional Palestina Mustafa Barghouti menggambarkan keputusan Barak sebagai "hasil pertama dari kemenangan yang diraih perlawanan Palestina di Gaza."
"Pensiun tidak akan membebaskan Barak agar tidak di diadili di Pengadilan Kriminal Internasional," tambah Barghouti.
Barak, 70 tahun, telah menjadi pemain kunci dalam kebijakan keras Israel terhadap pembatasan ambisi nuklir Iran dan lelaki kunci dalam hubungan strategis Israel dengan Amerika Serikat.
Ia telah menjadi menteri pertahanan sejak 2007 dan menjabat sebagai perdana menteri dari tahun 1999 hingga 2001. (by/MN)