NEW YORK (voa-islam.com) - Meski karyanya sangat menyakiti umat Islam dan telah menyebarkan kemarahan di dunia Muslim yang menyebabkan puluhan orang tewas termasuk Duta Besar AS untuk Libya, Christopher Stevans, namun pembuat film Innocent of Muslim mengaku tidak menyesal atas perbuatannya tersebut.
Dari balik jeruji besi, Nakoula Basseley Nakoula, otak utama dibalik pembuatan dari film anti Islam "Innocent of Muslims" mengatakan ia tidak menyesal.
Nakoula Basseley Nakoula, seorang Kristen Koptik Mesir-Amerika berusia 55 tahun, mengatakan kepada The New York Times bahwa ia siap dengan film anti Islam tersebut, yang menggambarkan Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam sebagai penipu dan pedofil.
"Aku berpikir, sebelum aku menulis script film ini," kata Nakoula dalam pernyataan publik pertama sejak penangkapannya, "bahwa aku harus membakar diriku di alun-alun untuk membiarkan rakyat Amerika dan masyarakat dunia tahu pesan yang saya percayai ini. " Dia mengatakan dia tidak menyesal "sama sekali" dan ingin mengkomunikasikan "kebenaran yang aku yakini" tentang Muhammad.
Nakoula dikirim ke penjara awal bulan ini karena melanggar masa percobaannya pada kasus penipuan. Dia mengakui bahwa dia berbohong kepada petugas pengawas percobaan dan menggunakan nama palsu, meskipun jaksa menjatuhkan tuduhan lain, termasuk tuduhan bahwa ia telah berbohong kepada pihak berwenang tentang lingkup perannya dalam pembuatan "Innocent of Muslims."
Meskipun ada kontroversi mengenai apakah video tersebut memprovokasi serangan yang menewaskan duta besar AS untuk Libya dan tiga orang Amerika lainnya di Benghazi September lalu, film tersebut tidak diragukan lagi memicu serangkaian protes mematikan di seluruh dunia Muslim.
Setelah klip film itu diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan disiarkan oleh jaringan TV di Timur Tengah, warga Mesir menyerbu kedutaan AS di Kairo dan mengganti bendera Amerika dengan bendera Islam. Protes terus terjadi meski cuplikan yang beredar di YouTube menunjukkan "Innocence of Muslims" nyatanya adalah film murahan, amatir, lagi konyol. Bahkan hanya butuh dua minggu untuk menyelesaikan film tersebut.
Nakoula, mantan manajer stasiun pengisian bahan bakar dan penderita kanker, dihukum karena berniat untuk memproduksi metamfetamin pada 1990-an. Pada tahun 2010, Tahun 2010 giliran dia dipenjara dalam kasus penipuan perbankan.
Ketika di penjara, kata Nakoula, ia mengikuti protes menentang pembangunan Islamic Center di dekat Prak 51 dekat ground zero di New York dan merencanakan untuk membuat film anti-Islam.
"Dia mengatakan, saat dipenjara itu mungkin menjadi berkah baginya karena ia punya waktu untuk mengerjakan script film tersebut," kata putranya kepada The New York Times.
Nakoula juga mengatakan kepada Times bahwa ia termotivasi oleh kekerasan terhadap pemeluk Koptik di Mesir, serta tindak kekerasan lainnya termasuk penembakan di markas militer AS di Fort Hood tahun 2009, yang diduga dilakukan oleh Mayor Angkatan Darat AS Nidal Hasan.
Banyak orang yang terlibat dalam produksi "Innocent of Muslims," termasuk pemain dan kru, mengatakan mereka tertipu oleh Nakoula dan tidak menyadari isi film kontroversial tersebut.
"Mereka mengganti kata-kata dalam dialog yang aku perankan yang tidak ada dalam naskah dan tidak pernah saya katakan," kata Cindy Lee Garcia, seorang aktris yang membintangi film tersebut kepada ABC News.
"Sekarang, aku muak mengetahi orang-orang tewas karena film ini. Aku lelah dan benar-benar sakit hati dan marah," katanya.
Sementara itu Morris Sadek, seorang aktivis Koptik dari Virginia yang membantu mempublikasikan trailer tersebut di internet berkilah, mengatakan, dia pikir film ini dibuat untuk meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan Koptik di Mesir. Sementara Joseph Nassralla Abdelmasih, kepala non-profit "Media bagi Kristus," yang menyediakan Nakoula ruang studio gratis, menggemakan sentimen Sadek dan mengklaim bahwa kelompoknya tidak memberikan kamera atau bantuan produksi lainnya, menurut The Times.
Nakoula telah menggunakan beberapa alias selama bertahun-tahun. Meskipun ia dihukum dengan nama Nakoula Bassely Nakoula, ia mengatakan kepada para pemain dan kru dari "Innocent of Muslims" bahwa namanya adalah Sam Bacile. Dia mengubah namanya menjadi Mark Bassely Youssef pada tahun 2002, dan kemudian ke Ebrahem Fawzy Youssef pada tahun 2009. (an/abc)