SANAA, YAMAN (voa-islam.com) - Sejumlah pria bersenjata membunuh seorang diplomat Saudi dan Yaman pengawal nya di jalan sibuk di ibukota Sana'a pada Rabu (28/11/2012), peristiwa terbaru dalam serangkaian pembunuhan terhadap tokoh pemerintah di negara tersebut.
Diplomat tersebut, seorang atase militer di kedutaan Arab Saudi di Sana'a berada di dalam kendaraan 4WD sekitar tengah hari ketika kendaraan lain memblokir jalan, menurut seorang pejabat keamanan Yaman. Orang-orang bersenjata keluar dari kendaraan mereka dan mulai menembaki ke dalam mobil diplomat itu.
"Diplomat dan pengawalnya ditembak di kepala," kata pejabat, yang berbicara dalam kondisi anonimitas karena ia tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Seorang juru bicara di kedutaan tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentar. Saudi Press Agency, sayap media resmi Arab Saudi, mengidentifikasi diplomat itu sebagai Sersan Khalid al-Onizi, mengutip seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Saudi.
Pada bulan Maret, orang-orang bersenjata menculik wakil konsul Arab Saudi di kota pelabuhan Aden. Bulan lalu, seorang pria bersenjata bertopeng menembak dan menewaskan seorang pejabat keamanan Yaman yang bekerja untuk Kedutaan Besar AS di Sanaa.
Arab Saudi, yang berbagi perbatasan wilayah selatan dengan Yaman, memainkan peran kunci dalam membantu pemerintah Yaman dan Amerika Serikat dalam memerangi Al-Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP) yang ada di Yaman. Baik Washington dan Riyadh menganggap kelompok tersebut sebagai ancaman bagi kepentingan politik dan ekonomi di wilayah strategis dengan jalur penting pengiriman minyak.
AQAP, telah berusaha untuk menyerang Amerika Serikat pada beberapa kesempatan sejak 2009, termasuk mengirim bom paket pada penerbangan ke negara itu pada tahun 2010. AQAP dibentuk oleh penggabungan cabang Al-Qaidah Yaman dan Arab Saudi Arab pada bulan Januari 2009.
Sebuah serangan Yaman yang didukung AS dan juga didukung oleh Arab Saudi, selama musim panas ini mendorong AQAP keluar dari bagian selatan Yaman, tetapi para pejuang Islam telah membalas dengan perang bayangan, melakukan serangan jibaku dan membunuhi para pejabat senior pemerintah dan militer. (by/wp)