NARATHIWAT, THAILAND SELATAN (voa-islam.com) - Hampir 380 sekolah di Narathiwat akan ditutup selama dua hari, mulai Kamis (6/12/2012), menyusul penembakan terhadap dua guru Buddha di provinsi perbatasan selatan pekan ini.
Sanguan Intarak, ketua Konfederasi Guru di Narathiwat, hari Rabu (5/12/2012) mengadakan pertemuan komite konfederasi untuk membahas keamanan bagi para guru di pedalaman Selatan.
Sanguan mengatakan komite tersebut telah sepakat untuk menangguhkan pembelajaran di 378 sekolah di bawah Kantor Wilayah Pelayanan Pendidikan Utama 1-3 Narathiwat.
Sekolah-sekolah tersebut akan ditutup Kamis dan Jumat sehingga guru dapat mengadakan pembicaraan dengan Menteri Pendidikan Pongthep Thepkanchana selama kunjungannya ke Patani hari Kamis.
Sanguan mentakan semua guru Buddha di daerah-daerah berisiko tinggi akan dipindahkan ke sekolah-sekolah di lokasi yang lebih aman.
Para guru di Narathiwat sendiri menuntut dibentuknya satuan tugas keamanan desa untuk menjaga mereka.
Permintaan tersebut akan disampaikan kepada Wakil Menteri Pendidikan Sermsak Pongpanich, yang menyertai menteri pada kunjungannya ke pedalaman Selatan.
Ide mendirikan gugus tugas keamanan juga dikemukakan pada pertemuan guru hari Rabu.
"Satuan tugas pengamanan berbasisi desa untuk melindungi guru harus dimobilisasi, ketika prajurit lebih banyak ditarik keluar dari beberapa daerah sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk memberikan peran yang lebih besar kepada polisi dalam menjaga keamanan," katanya.
"Tidak ada petugas keamanan yang cukup untuk menjaga keselamatan pada guru Buddha, terutama di sekolah-sekolah pinggiran kota," tambahnya.
Penutupan sekolah-sekolah tersebut datang setelah dua serangan bersenjata terhadap dua guru Buddha pekan ini. Chatsuda Nilsuwan, seorang guru 33 tahun di sekolah Ban Ta-ngo di Yala, ditembak mati pada Senin. Thirapol Chusaongsaeng, 52, seorang guru di sekolah Ban Boko di Narathiwat, ditembak dan terluka hari berikutnya.
Pasukan keamanan, guru dan pejabat pemerintah Buddha Thailand sering menjadi sasaran para pejuang Islam Patani yang beroperasi di tiga wilayah berpenduduk mayoritas Muslim, Yala, Patani dan Narathiwat di pedalaman selatan.
Ketiga wilayah tersebut seabad yang lalu merupakan wilayah kesultanan Melayu Muslim merdeka sebelum dianeksasi oleh kerajaan Buddha Thailand.
Perjuangan pemisahan diri umat Muslim kembali meletus pada 2004 dan hingga kini telah merenggut lebih dari 5000 nyawa baik dari pihak keamanan maupun sipil. (by/bp)