AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Kunjungan mendadak Menteri Pertahanan AS Leon Panetta ke Afghansistan kembali mendapat "sambutan" berupa serangan bom jibaku di dekat pangkalan NATO yang ia kunjungi. Meski jubir George Litle membantah bahwa Panetta adalah terget, tapi ini merupakan kali kedua serangan bom terjadi bertepatan dengan kunjugan Menteri Pertahan AS tersebut ke wilayah Afghistan.
Para pejabat Afghanistan dan NATO mengatakan, seorang pembom jibaku meledakkan sebuah mobil yang bermuatan bom di dekat pangkalan NATO di Afghanistan selatan pada hari Kamis (13/12/2012) segera setelah kunjungan Menteri Pertahanan AS Leon Panetta, menewaskan dua orang dan melukai 16 lainnya.
Juru bicara Menteri Pertahanan AS mengklaim tidak ada indikasi bahwa Panetta adalah target. Panetta telah mengunjungi Pangkalan Udara Kandahar hanya beberapa jam sebelum serangan tersebut berlangsung, bertemu pasukan AS sebelum liburan Natal.
"Serangan itu terjadi setelah Leon Panetta kembali ke Kabul," kata juru bicara George Little.
Tiga tentara asing termasuk di antara mereka yang terluka.
Panetta dijadwalkan bertemu Presiden Afghanistan Hamid Karzai pada hari Kamis ketika Amerika Serikat tengah menimbang seberapa besar kekuatan tempur untuk berjaga di dalam negeri setelah misi NATO berakhir pada tahun 2014.
Panetta bertemu komandan di Kabul untuk menyelesaikan pilihan bagi Presiden AS Barack Obama pada berapa banyak tentara untuk menjaga di Afghanistan setelah misi NATO berakhir.
Dia tidak mengungkapkan berapa besar kekuatan yang ia percaya akan diperlukan tetapi seorang pejabat AS mengatakan angka minimal 6.000 tentara AS berada di bawah pertimbangan, dibandingkan dengan 68.000 saat ini.
Serangan jibaku tersebut, entah ditunjukkan secara langsung kepada Leon Panetta atau bukan, mengingatkan kembali pada insiden hampir serupa yang terjadi saat Menhan AS itu berkunjung ke Afghanistan pada Maret lalu.
Saat itu seorang penerjemah Afghanistan mengendarai kendaraan ke arah landasan pacu pesawat dan mencoba meledakkan kendaraan tersebut saat para pejabat militer dan tentara menyambut Leon Panetta. (st/Reueters)
Foto: Reuters