THAILAND SELATAN (voa-islam.com) - Enam tentara ranger Thailand terluka dalam sebuah ledakan dan baku tembak ketika sedang berpatroli di distrik Cho Airong provinsi Narathiwat kemarin (14/12/2012) pagi.
Bom itu diledakkan ketika para tentara ranger tersebut bepergian dalam kendaraan lapis baja di sepanjang jalan antara Ban dan Ban Aipayae Cho Airong.
Pimpinan unit Sersan Abdulrahim Yama dan lima tentara ranger lainnya - Tangphong Phapan, Amornsak Kanreun, Sornchai Chandaeng, Chuwit Chanthip dan Somchai Watwong - terluka dalam ledakan itu.
Sersan Abdulrahim mengatakan kepada penyelidik bahwa roda belakang kendaraan lapis baja itu terjebak dalam kawah ledakan setelah bom meledak. Dia memerintahkan anak buahnya untuk keluar kendaraan dan berlindung.
Rangers kemudian terlibat dalam baku tembak 15 menit dengan para pejuang Islam yang bersembunyi di semak-semak pinggir jalan. Para penyerang mundur setelah bala bantuan dari pasukan keamanan Thailand tiba di lokasi.
Keenam pasukan ranger tersebut dibawa ke Rumah Sakit Cho Airong di pusat provinsi Narathiwat untuk pengobatan.
Penyidik mengatakan bom itu ditempatkan di dalam tabung gas seberat 50kg. Sebuah kabel sepanjang 150m yang menghubungkan bom ke semak-semak juga ditemukan di dekatnya.
Setelah satu dekade ketegangan yang terus meningkat akibat kesewenang-wenangan pemerintah pusat terhadap Muslim di daerah Thailand Selatan, para pejuang Islam memulai kembali perjuangan bersenjata di wilayah itu sejak Januari 2004 yang telah menewaskan lebih dari 5300 orang baik dari pasukan keamanan pemeritanh Thailand maupun sipil.
Tiga provinsi berpenduduk mayoritas Muslim, Yala, Patani dan Narathiwat di Thailand Selatan sebelumnya merupakan daerah otonomi Kesultaanan Muslim Melayu sampai akhirnya direbut oleh Kerajaan Buddha Thailand pada tahun 1902.
Hingga kini para pejuang Islam Patani tidak pernah menyatakan secara resmi tujuan mereka untuk memerdekakan diri. Disamping untuk menghindari penumpasan menyeluruh terhadap kaum Muslim di sana juga untuk menghindari sorotan dunia yang tidak pernah mendukung perjuangan umat Islam di belahan bumi manapun. (by/bp)
Ket: Para petugas keamanan Thailand memerikas lokasi ledakan. / Foto. Bangkok Post/WAEDAO HARAI