View Full Version
Jum'at, 04 Jan 2013

Ledakan Bom Rakitan Tewaskan 1 Prajurit Denmark di Afghanistan Selatan

KOPENHAGEN, DENMARK (voa-islam.com) - Kementrian Pertahanan Denmark hari Kamis (3/1/2013) mengumumkan kematian seorang prajurit Denmark dalam ledakan bom rakitan ketika sedang berpatroli di Afghanistan selatan.

"Seorang prajurit Denmark dari Satuan Tugas ke-7 tewas pada malam antara Rabu dan Kamis di provinsi Helmand, Afghanistan, selama patroli dengan pasukan keamanan Afghanistan," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan dikutip AFP.

Ledakan itu terjadi di daerah barat provinsi tersebut di dekat kota Gereshk.

Seorang juru bicara kementerian itu mengatakan, 43 prajurit Denmark tewas sejak pasukan internasional ditempatkan di Afghanistan pada akhir 2001. Denmark saat ini memiliki sekitar 700 prajurit di negara itu.

Pasukan tempur NATO akan ditarik dari Afghanistan pada akhir 2014. NATO bertujuan melatih 350.000 prajurit dan polisi Afghanistan pada akhir 2014 untuk menjamin stabilitas di negara itu, namun tantangan-tantangan tetap menghadang dalam proses peralihan itu.

Desersi, penugasan yang buruk dan semangat rendah termasuk diantara masalah utama yang menyulitkan para komandan NATO dan Afghanistan.

Serangan "orang dalam" oleh aparat keamanan Afghanistan terhadap rekan dan mentor NATO mereka telah menewaskan lebih dari 60 prajurit asing tahun ini, yang secara serius merongrong kepercayaan antara kedua pasukan tersebut.

Pada Oktober 2011, Taliban berjanji akan berperang sampai semua pasukan asing meninggalkan Afghanistan.

Pejuang Islam terus meningkatkan serangan mereka terhadap aparat keamanan baik asing maupun lokal dan juga pembunuhan terhadap politikus, termasuk yang menewaskan Ahmed Wali Karzai, adik Presiden Hamid Karzai, di Kandahar pada Juli 2011 dan utusan perdamaian Burhanuddin Rabbani di Kabul bulan September 2011.

Konflik telah meningkat di Afghanistan dengan jumlah kematian sipil dan militer mencapai tingkat tertinggi tahun lalu ketika kekerasan yang dikobarkan Taliban meluas dari wilayah tradisional di selatan dan timur ke daerah-daerah barat dan utara yang dulu stabil.

Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan pemberontakan sejak digulingkan dari kekuasaan mereka yang sah di negara itu oleh invasi pimpinan AS pada 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin Al-Qaidah Syaikh Usamah bin Laden, yang dituduh bertanggung jawab atas serangan di wilayah Amerika Serikat pada 11 September 2001 yang menewaskan sekitar 3.000 orang. (st/ant)


latestnews

View Full Version