INGGRIS (voa-islam.com) - Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengatakan bahwa pidato Presiden Suriah yang dia bacakan pada hari Ahad (6/1/2013) penuh 'janji-janji kosong,'seraya mendesak dia untuk segera mundur dari jabatannya sebagai pemimpin Suriah.
Inggris mengecam pidato Presiden Bashar al-Assad pada hari Ahad (6/1/2013) menyerukan konferensi dialog nasional untuk mengakhiri konflik Suriah sebagai "luar biasa munafik".
Menteri Luar Negeri William Hague mengatakan pidato pertama Assad untuk bangsa sejak Juni penuh "janji-janji kosong" dan tidak akan "menipu seorang pun".
Dalam pidatonya di hadapan pendukungnya di teater Damaskus, Assad menggambarkan pihak oposisi sebagai "budak" dari Barat dan menguraikan rencana rekonsiliasi yang bertujuan untuk menyelesaikan perang saudara yang menurut PBB telah menewaskan lebih dari 60.000 jiwa.
..Pidato Assad luar biasa munafik. Kematian, kekerasan dan penindasan yang melanda Suriah adalah ciptaannya sendiri, janji-janji kosong dari reformasi yang tidak akan menipu siapa pun..
Ia menyerukan untuk sebuah konferensi dialog nasional yang akan diikuti oleh referendum pada sebuah piagam nasional dan pemilihan parlemen.
Assad juga meminta kekuatan asing untuk mengakhiri dukungan mereka terhadap para pejuang Suriah yang berusaha menjatuhkan rezimnya.
William Hague mengunakan Twitter untuk melampiaskan kemarahannya tentang pidato Assag tersebut, menulis: ". Pidato Assad luar biasa munafik. Kematian, kekerasan dan penindasan yang melanda Suriah adalah ciptaannya sendiri, janji-janji kosong dari reformasi yang tidak akan menipu siapa pun."
Perdana Menteri David Cameron sebelumnya menegaskan kembali seruannya bagi pemimpin Suriah tersebut untuk mundur.
"Pesan saya kepada Assad adalah pergi," katanya kepada BBC TV. "Dia memiliki jumlah paling fenomenal atas darah (warga Suriah-Red) di tangannya." (ad/ahram)