PARIS, PRANCIS (voa-islam.com) - Tiga puluh pesawat tempur Prancis menghantam kamp-kamp pejuang Islam di ujung utara Mali pada hari Ahad (3/1/2013), kata sumber militer.
Thierry Burkhard, juru bicara tentara Prancis di Paris, mengklaim penyerbuan semalam menargetkan basis logistik dan kamp-kamp pelatihan yang digunakan oleh mujahidin yang terkait Al-Qaidah dekat kota Tessalit, dekat perbatasan Aljazair.
"Ini adalah serangan udara yang penting," kata Burkhard kepada Reuters.
Tessalit, sekitar 200 km utara ibukota daerah Kidal, merupakan salah satu pintu gerbang utama ke pegunungan des Adrar Ifoghas di mana para pejuang Islam telah mengungsi setelah mundur dari kota-kota besar.
Prancis mengatakan para pejuang Islam juga menyandera tujuh warganya, yang mereka tangkap dalam beberapa tahun terakhir di wilayah Sahara, di pegunungan tersebut.
Sumber-sumber militer Mali mengatakan, pasukan Prancis dan Chad telah bentrok dengan anggota dari kelompok pejuang Islam Ansar Dine di wilayah sekitar Kidal pada hari Sabtu.
Helikopter serang Prancis dan pesawat angkut yang membawa pasukan khusus meninggalkan kota Gao untuk memperkuat kontingen Prancis dan Chad ditempatkan di bandara Kidal.
Kota Kidal itu sendiri berada di bawah kendali kelompok pemberontak pro-otonomi Tuareg MNLA, yang mendudukinya setelah pejuang Ansar Dine mundur dari kota tersebut enam hari lalu.
Perancis telah mengerahkan 3.500 pasukan darat, jet tempur dan kendaraan lapis baja dalam Operasi Serval (Wildcat) selama tiga pekan yang telah merusak cengkraman selama 10 bulan kelompok mujahidin di kota-kota bagian utara Mali, di mana mereka memberlakukan hukum syariah. (an/ds)