View Full Version
Selasa, 05 Feb 2013

Tentara Mali Usir dan Jarah Harta Masyarakat Arab dan Tuareg

MAURITANIA (voa-islam.com) - Para pengungsi yang melarikan diri dari kota Timbuktu Mali, mengatakan bahwa tentara Mali memisahkan masyarakat dalam kelompok etnis dan mengusir masyarakat Arab serta Tuareg.

Muhammad wuld Haddemin, yang dipaksa untuk meninggalkan Mali karena operasi militer Prancis melawan para pejuang Islam berbicara kepada Badan Anadolu (AA) di perbatasan Mauritania.

"Kami tiba di sini dari Timbuktu. Tentara Mali mengambil orang Arab dan Tuareg keluar dari rumah mereka dan menjarah harta mereka.. Segala puji bagi Allah, kami mampu untuk melarikan diri. Kami meninggalkan rumah kami, barang-barang dan binatang di sana. Tidak ada perang di Mali. Yang ada hanya pengusiran terhadap masyarakat Arab dan Tuareg, "kata Haddemin.

..Tidak ada perang di Mali. Yang ada hanya pengusiran terhadap masyarakat Arab dan Tuareg..

Jet tempur Prancis takuti pengungsi

Pengungsi lain dari Timuktu, Hasen Ag Huseyino mengatakan bahwa mereka meninggalkan segalanya.

"Jet-jet Prancis menakut-nakuti kami di padang pasir. Jet-jet Perancis turun sangat dekat dengan kendaraan kami.. Mereka meninggalkan kami setelah kami mulai lari di gurun dengan istri dan anak-anak saya," kata Huseyino.

"Orang-orang berkulit putih, dan semua orang dari ras Arab dan Tuareg di kota-kota besar meninggalkan negara itu," Huseyino menambahkan.

Pada Sabtu (19/1/2013) dalam pernyataanya di New York, Human Right Watch (HRW) mengatakan bahwa etnis Tuareg dan Arab, kelompok etnis yang paling terkait dengan pemberontak yang telah menguasai Mali utara, adalah target utama.

HRW mengatakan bahwa mereka telah menerima laporan yang dapat dipercaya atas terjadinya pelanggaran serius, termasuk pembunuhan, yang dilakukan oleh pasukan pemerintah Mali terhadap warga sipil diantaranya yang terjadi di sekitar kota Niono. (an/wb)


latestnews

View Full Version