IRAK (voa-islam.com) - Pasukan Irak menembaki posisi Tentara Pembebasan Suriah (FSA) untuk pertama kalinya setelah Perdana Menteri Syi'ah Irak Nouri al-Maliki yang khawatir dengan kemenangan pejuang Suriah atas rezim Bashar Al-Assad memperingatkan bahwa kemenangan oposisi akan menyebarkan kekacauan di wilayah tersebut.
Koresponden Al Arabiya dekat perbatasan Suriah-Irak melaporkan bahwa para penembak jitu Irak mengambil posisi pada bangunan-bangunan di dekat persimpangan Rebiya sementara pasukan keamanan yang lain menembaki posisi Tentara Pembebasan Suriah (FSA).
Koresponden mengatakan bahwa bala bantuan besar sedang digunakan oleh pemerintah Syi'ah Irak pimpinan Maliki di Baghdad dekat perbatasan Suriah.
Pada hari Rabu, Nouri Al-Maliki memperingatkan bahwa kemenangan para pejuang Suriah yang dimotori kaum Sunni terhadap rezim Syi'ah Nushairiyah Bashar Al-Assad, akan memicu perang sektarian antara Syi'ah dan Sunni di negara Irak dan di Lebanon dan akan menciptakan surga baru bagi Al-Qaidah yang akan mengguncang wilayah tersebut.
"Baik oposisi maupun rezim Assad dapat menghabiskan satu sama lain," katanya. "Jika oposisi yang menang, akan ada perang sipil di Lebanon, perpecahan di Yordania dan perang sektarian di Irak," klaim Maliki dalam sebuah wawancara dengan Associated Press.
Pemerintah Irak sendiri sejak awal pemberontakan lebih memilih tidak terlalu aktif, dibanding dengan Republik Syi'ah Iran, dalam membantu rezim Bashar Al-assad yang secara akidah sepemahaman dengan mereka. Namun bagaimanapun, kemenangan-kemenangan yang diperoleh oleh para pejuang oposisi yang mayoritas Sunni atas pasukan Suriah mulai membuat khawatir pemerintahan Syi'ah Perdana Menteri Nouri Al-Maliki tersebut sehingga mulai memberikan tekanan langsung kepada pejuang Suriah dengan alasan menghindari kekerasan tumpah ke negara itu. (an/aby)
Ket: Tentara Irak berjaga di perbatasan dekat Suriah. / Foto: AFP