KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Negara-negara Arab bebas untuk menawarkan dukungan militer kepada pejuang Suriah yang melawan pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad jika mereka menginginkannya, kata pernyataan akhir para menteri Liga Arab pada hari Rabu (6/3/2013).
Sebelumnya Liga Arab telah menekankan bahwa oposisi dan para pejuang Suriah harus didukung oleh sarana kemanusiaan dan diplomatik.
Namun, pernyataan akhir yang dikeluarkan pada akhir pertemuan para menteri di Kairo mengatakan mereka telah "menekankan hak setiap negara sesuai dengan keinginan masing-masing untuk menawarkan semua jenis bela diri, termasuk militer, untuk mendukung ketahanan rakyat Suriah dan Tentara Pembebasan (Suriah)."
Sekretaris Jenderal Liga Arab Nabil Elaraby mengatakan pada konferensi pers bahwa para menteri telah mengundang Koalisi oposisi Nasional Suriah - sebuah badan payung untuk kelompok politik dan pejuang anti-Assad - untuk menduduki kursi negara Suriah di Liga tersebut.
Kursi ini diduduki oleh Damaskus sampai Suriah diskors dari organisasi tersebut pada tahun 2011.
Pernyataan itu menyerukan koalisi untuk memilih perwakilan untuk menghadiri pertemuan Liga yang akan diselenggarakan di Doha pada 26-27 Maret.
Qatar telah memimpin tekanan terhadap Damaskus di Liga, yang telah ditentang oleh Libanon, Irak dan Aljazair. Ketiga negara tersebut menolak untuk mendukung bagian dokumen akhir bagi Suriah. (an/ahram)