SURIAH (voa-islam.com) - Komandan Tentara Pembebasan Suriah (FSA) kehilangan kakinya setelah sebuah bom yang ditanam oleh teroris boneka Rusia dari kalangan tentara rezim Syiah Nushairiyah, Bashar Al-Assad di mobilnya meledak di pada hari senin pagi. Insiden itu terjadi di kota Miadeen, dekat kota timur Deir Ezzor.
Sebuah video menunjukkan Riyadh Al As’ad dibawa ke rumah sakit dengan tandu. Sang komandan hampir tidak sadarkan diri dan menangis seraya berkata,"Saya ingin mati." Riyadh Al As’ad kemudian dipindahkan ke Turki untuk perawatan medis.
Turki telah lama mendukung pejuang oposisi berikut para pimpinannya yang berbasis di Turki ketika membentuk FSA, Turki juga membantu perawatan medis bagi korban-korban dari kalangan pejuang oposisi.
Juru bicara FSA Luay Al Mikdad mengatakan dalam sebuah pernyataan video,”Assad selamat dari serangan, namun kehilangan kakinya dan menerima perawatan medis.”
Dalam pernyataan sebelumnya di chanel Al Arabiya, Al Mikdad menuduh rezim Bashar Al Assad mendalangi upaya pembunuhan ini, ia mengatakan,"upaya untuk membunuh Riyadh Al As’ad adalah untuk meberikan balasan atas terebutnya wilayah timur, seperti Al Raqqa dan Deir Ezzor yang dikuasai oleh oposisi."
Al Mikdad bersumpah untuk membalas dendam dan mengatakan bahwa mereka yang merencanakan pembunuhan para pemimpin FSA tidak akan lolos dari balasan kami.
"Kami menegaskan bahwa upaya ini tidak akan mempengaruhi revolusi besar dan kami memberitahu para penjahat ini bahwa mereka tidak akan lolos dari balasan kami," katanya.
"Tidak peduli siapa saja yang mereka membunuh, dan tidak peduli apa yang mereka hancurkan, pemberontakan melawan rezim akan terus berlangsung," tambah Al Mikdad. [Widad/HASI]