DOHA, QATAR (voa-islam.com) - Ulama terkenal Yousuf al-Qaradawi hari Senin (22/4/2013) mendesak Jahbat Al-Nusra untuk tetap setia kepada mainstream tentara pembebasan Suriah, dan menggambarkan janji setia kelompok tersebut kepada Al-Qaidah sebagai berbahaya".
"Jabhat Al-Nuarah, yang telah melakukan dengan sangat baik dalam jihad melawan rezim tiran Damaskus, harus ... tetap dalam jajaran Tentara Pembebasan [Suriah], untuk mempertahankan kesatuan, "kata Persatuan Ulama Muslim Internasional yang ia pimpin dalam sebuah pernyataan.
"Sumpah setia ini menyebabkan bahaya internal dan eksternal, dan dampaknya terhadap revolusi berbahaya, karena itu akan memecah jajaran mujahidin," kata kelompok yang berbasis di Doha tersebut.
Jabhat Al-Nusrah, yang dimasukkan oleh Washington sebagai kelompok "teroris", telah memainkan peran yang efektif dalam memerangi pasukan Presiden Bashar Al-Assad.
..Jabhat Al-Nuarah, yang telah melakukan dengan sangat baik dalam jihad melawan rezim tiran Damaskus, harus ... tetap dalam jajaran Tentara Pembebasan [Suriah], untuk mempertahankan kesatuan..
Kelompok ini telah lama dicurigai memiliki hubungan dengan Al-Qaidah di Irak, tetapi pengumuman dugaan merger antar kelompok tersebut dan sumpah setian mereka untuk pemimpin Al-Qaidah Syaikh Ayman Al-Zawahri awal bulan ini telah menimbulkan kegusaran di antara beberapa pihak di oposisi Suriah.
Persatuan Ulama itu mendesak Jabhat Al-Nusrah "untuk meninggalkan masalah pemerintahan dan negara di Suriah sampai setelah pembebasan dari rezim Assad, ketika orang-orang bisa bebas memilih sistem Islam atau sistem kekuasaan lainnya."
Mereka memperingatkan bahwa sumpah setia kepada Al-Qaidah hanya "memperkuat" rezim Assad.
Para pejuang oposisi dan aktivis enggan untuk mengkritik kelompok tersebut secara terbuka, karena tidak ingin mengasingkan salah satu kekuatan tempur yang paling sengit dalam sengit memerangi rezim Assad.
Ketika Amerika Serikat menunjuk kelompok Jabhat Al-Nusrah sebagai organisani "teroris" pada Desember lalu, Koalisi Nasional Suriah dan kelompok oposisi lainnya mengecam keputusan tersebut dan sebaliknya mereka justru menggalang dukungan terhadap Jabhat Al-Nusrah. (an/ds)