KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Delapan prajurit NATO, tujuh asal Amerika Serikat dan seorang asal Jerman tewas di Afghanistan pada hari Sabtu (4/5/2013), hari paling mematikan tahun ini bagi Pasukan Bantuan Keamanan Internasional, kata koalisi tersebut, Ahad.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Ahad (5/5/2013), militer Jerman mengonfirmasi bahwa salah seorang anggota pasukan khususnya tewas dalam serangan gerilya selama operasi gabungan di dekat kota Baghlan, Afghanistan utara, lapor AFP.
Juga Sabtu, lima prajurit AS tewas dalam ledakan bom pinggir jalan pejuang Taliban dan dua prajurit lain NATO ditembak mati oleh seorang prajurit Afghanistan dalam "serangan orang dalam".
Kedua tentara yang tewas tersebut adalah warga Amerika, menurut dua pejabat AS yang berbicara dengan syarat anonim untuk mengungkapkan kebangsaan menjelang pengumuman resmi, Guardian melaporkan.
Ini adalah ketiga kalinya sejak musim panas lalu dari tujuh orang prajurit Amerika telah tewas pada satu hari dalam perang.
Kelima prajurit AS itu tewas ketika kendaraan mereka dihantam ledakan bom rakitan di provinsi Kandahar, Afghanistan selatan, kata polisi setempat.
Akram Khpalwak, gubernur provinsi Farah, Afghanistan barat, mengatakan, kedua korban serangan orang dalam tewas ketika seorang prajurit Afghanistan menembak mereka di daerah Bala Buluk.
Taliban mengumumkan peluncuran ofensif musim semi mereka di Afghanistan pada akhir April.
Dalam, pernyataan pada 27 April, Taliban mengatakan, ofensif tahunan mereka akan ditujukan pada pangkalan udara internasional dan gedung diplomatik dengan serangan-serangan bom pinggir jalan, "serangan orang dalam" oleh prajurit Afghanistan, serta "taktik militer khusus".
Lebih dari 60 prajurit asing tewas dalam serangan-serangan orang dalam pada 2012 yang menimbulkan ketidakpercayaan dan mengancam mengganggu pelatihan pasukan Afghanistan menjelang penarikan pasukan NATO tahun depan.
Pada Oktober 2011, Taliban berjanji akan berperang sampai semua pasukan asing meninggalkan Afghanistan.
(an/ant,grd)