INGGRIS (voa-islam.com) - Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia menyatakan serangan udara Israel terhadap sebuah kompleks militer besar di dekat Damaskus pada hari Ahad (5/5/2013) menewaskan 42 tentara Suriah.
Kelompok pengamat Hak Asasi yang berbasis di Inggris tersebut hari Senin (6/5/2013) menyatakan, jumlah korban tersebut didasarkan pada informasi dari sumber-sumber di rumah-rumah sakit militer Suriah.
Pemerintah Suriah belum melansir jumlah korban tewas. Segera setelah serangan menjelang subuh pada hari Ahad tersebut, media pemerintah Suriah menyatakan serangan tersebut menimbulkan korban, tetapi tidak merincinya.
Sumber-sumber intelijen anonim di Timur Tengah menyatakan peluru kendali Fatah 110 berakurasi tinggi - yang dikirim dari Iran dan disimpan di sebuah gudang di Bandara Internasional Damaskus - yang ditarget Israel itu ditujukan bagi kelompok militan Syi'ah Hizbullah yang berbasis di Lebanon untuk digunakan melawan Israel.
Legislator Israel Tzachi Hanegbi, yang dekat dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, tidak mengukuhkan bahwa Israel berada di balik serangan tersebut.
Namun, hari Senin Hanegbi mengatakan bahwa jika memang ada serangan Israel, aktivitas tersebut ditujukan terhadap kelompok militan Syi'ah bersenjata Hizbullah dan bukannya Suriah. (an/voa)