MOSKOW, RUSIA (voa-islam.com) - Polisi Rusia mengklaim menembak mati delapan pejuang Islam di kawasan bergolak Kaukasus Utara, kata badan anti-terorisme Rusia, Kamis (9/5/2013).
Empat orang ditembak mati di sebuah daerah pedesaan di Dagestan yang mayoritas penduduknya beragama Islam, kata Komite Anti-Terorisme Nasional.
"(Orang-orang itu) melepaskan tembakan dengan senapan otomatis ke aparat penegak hukum dan sebagai akibat dari tembak-menembak tersebut, para pemberontak itu tewas," klaim badan tersebut dalam sebuah pernyataan.
Tiga orang lain tewas dalam kontak tembak terpisah di dua daerah lain Dagestan. Seorang tersangka kedelapan meninggal di daerah berdekatan Kaukasus Utara, Kabardino-Balkaria.
Dagestan, yang terletak di kawasan pesisir Laut Kaspia, telah menggantikan wilayah-wilayah tetangganya sebagai pusat kekerasan di Kaukasus Utara yang berpenduduk mayoritas Muslim.
Dagestan berbatasan dengan Chechnya di Kaukasus Utara, dimana Rusia menghadapi para pejuang Islam, dan provinsi yang berpenduduk mayoritas Muslim itu seringkali dilanda serangan dengan sasaran aparat penegak hukum dan pejabat pemerintah.
Serangan-serangan itu telah membuat Kremlin berjanji lagi menumpas mujahidin di Kaukasus Utara. Wilayah yang dilanda kekerasan sejak dua perang pasca-Sovyet terjadi di Chechnya antara pasukan pemerintah Rusia dan pejuang Islam.
Pasukan keamanan Rusia berusaha untuk menghancurkan pemberontakan di Kaukasus Utara dan merupakan fokus khusus untuk Moskow karena terletak tidak jauh dari Sochi dimana Rusia berencana menggelar Olimpiade Musim Dingin 2014. (an/Reuters, ant)