MESIR (voa-islam.com) - Tujuh anggota pasukan keamanan Mesir yang diculik di semenanjung Sinai telah dibebaskan, kata para pejabat.
Para anggota pasukan keamanan itu ditangkap saat bepergian dengan minibus di Sinai utara, timur dari kota El Arish.
Pada halaman Facebook-nya, juru bicara resmi militer mengatakan pembebasan itu karena "upaya intelijen militer" dan tetua suku setempat.
Semenanjung Sinai telah menjadi semakin tanpa hukum sejak Presiden Hosni Mubarak digulingkan pada tahun 2011.
Juru bicara militer Kolonel Ahmed Ali sebut mengatakan tujuh orang tesedang dalam perjalanan ke Kairo.
Penyeberangan ditutup
Tentara Mesir telah meluncurkan operasi pembersihan di utara Sinai pada hari Selasa (21/5/2013).
Pada hari Senin, Presiden Mohammed Morsi telah mengesampingkan negosiasi dengan para penculik, mengatakan "tidak ada ruang untuk dialog dengan para penjahat".
Penculikan itu telah membuat rekan meraka sesama polisi marah, menutup pintu perbatasan dengan Gaza dan Israel sampai sandera dibebaskan.
Sementara identitas penculik mereka tidak jelas, laporan telah memperikaran mereka militan jihad.
Militan Islam di Sinai utara telah menggunakan kurangnya kewenangan pusat untuk melakukan serangan melintasi perbatasan ke Israel.
Ada beberapa insiden di mana turis Barat dan warga asing lainnya telah diculik di semenanjung tersebut.
Warga Badui Mesir telah menggunakan penyanderaan untuk menekan pelepasan anggota suku mereka yang dipenjara yang mereka katakan telah dijatuhi hukuman tidak adil atas tuduhan mulai dari terorisme hingga menjual narkoba. (an/bbc)