BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Pasukan pemerintah rezim Bashar Al-Assad bersiap-siap untuk merebut kembali kota utara Aleppo yang dari tangan pejuang oposisi Suriah, koran lokal Libanon Al-Akhbar melaporkan Selasa (28/5/2013).
Surat kabar itu, mengutip sumber-sumber keamanan, mengatakan tentara Suriah telah mulai memobilisasi pasukan di sekitar Aleppo dalam persiapan untuk menyerbu provinsi itu dan mendapatkan kembali kontrol kota terbesar Suriah tersebut.
Pejuang oposisi Suriah telah menguasai Aleppo sejak Juli tahun lalu.
Al-Akhbar mengatakan tentara Suriah akan meluncurkan ofensif untuk merebut kembali Aleppo setelah mereka mendapatkan kembali kendali penuh dari kota Qushair di provinsi Homs.
"Beberapa hari telah memisahkan kita dari pertempuran untuk Aleppo," harian tersebut, mengutip satu sumber, melaporkan.
Al-Akhbar mengatakan jika berhasil, rezim akan berhasil mendapatkan kembali kendali atas provinsi yang paling signifikan di negara itu, selain provinsi Homs.
Sementara itu, surat kabar pan-Arab Al-Hayat, yang mengutip seorang pejabat oposisi Suriah, Selasa melaporkan bahwa Hizbullah tampaknya memperluas lingkup operasi militer di luar titik bentrokan Qushair ke pinggiran ibukota Suriah.
"Sesuatu yang sangat berbahaya sedang terjadi: milisi Syi'ah Hizbullah telah mulai pindah ke pinggiran Damaskus. Hal ini merupakan perkembangan baru yang tidak kita harapkan, "Khaled Saleh, juru bicara Koalisi Nasional Suriah, kata.
"Tampaknya bahwa milisi Hizbullah benar-benar terlibat di Suriah dan ini telah dikonfirmasi dalam laporan intelijen yang kami terima dari negara-negara sekutu," tambahnya.
Selama akhir pekan, Hasan Nasrallah, pemimpin Syi'ah Hizbullah, menegaskan untuk pertama kalinya kekuatan militernya sangat terlibat dalam perang Suriah. Dia bersumpah bahwa Hizbullah, yang mendukung pasukan rezim, akan bertarung di Suriah sampai mendapat kemenangan.
Kelompk Syi'ah bersenjata Libanon itu sendiri telah kehilangan puluhan petempurnya dalam pertempuran terakhir untuk mengambil alih kota strategis Qushair, di provinsi Homs yang terletak hanya 10 kilometer dari perbatasan Libanon. (an/tds)