SIDON, LIBANON (voa-islam.com) - Pengungsi Palestina yang marah hari Kamis (30/5/2013) membakar bantuan kemanusiaan yang disumbangkan oleh Hizbullah di kamp pengungsi al-Hilweh Ain, menyusul peran gerakan militan Syi'ah bersenjata Libanon tersebut bersama rezim Bashar Al-Assad dalam perang sipil Suriah.
Sejumlah pengungsi berkumpul di depan Sekolah Kifah di kamp itu dan menggelar spanduk yang menjelaskan keputusan mereka untuk membakar kotak bantuan yang didistribusikan Syi'ah Hizbullah di sejumlah kamp pengungsi Palestina di Libanon.
"Kami tidak menginginkan bantuan yang dibasahi dengan darah rakyat Suriah," bunyi salah satu spanduk tersebut.
Label-label yang ditempelkan kotak-kotak itu bertuliskan: "Sebuah hadiah dari gerakan perlawanan bersenjata Syi'ah di Libanon untuk keluarga pengungsi Palestina dan Suriah kami."
Ketegangan di kamp Libanon selatan meningkat awal pekan ini ketika warga Palestina yang melarikan diri dari pertempuran di Suriah keberatan melihat bendera-bendera gerakan bersenjata Syi'ah Hizbullah dan rezim Suriah pada truk yang digunakan untuk menyalurkan bantuan tersebut. Dua orang bersenjata dengan sepeda motor menanggapi hal itu dengan memblokir rute dari kendaraan-kendaraan bantuan tersebut.
Komite Populer Perlawanan Palestina kemudian memutuskan untuk menerima sumbangan dan menyimpannya di gudang untuk distribusi di kemudian hari, untuk menghindari ketegangan.
Namun, setidaknya satu upaya yang dilakukan untuk membakar kotak di gudang, mendorong pemindahan barang-barang itu ke lokasi kedua untuk penyimpanan.
Para pengungsi yang tersinggung dengan kerterlibatan Hizbullah di Suriah akhirnya menguasai bantuan tersebut ketika distribusi dimulai Kamis dan kemudian membakar kotak-kotak bantuaan kemanusiaan tersebut. (an/tds)