BETHLEHEM (voa-islam.com) - Sekitar 2.000 warga Palestina berada dalam tahanan rezim Presiden Suriah Bashar Al-Assad, menteri tenaga kerja Otoritas Palestina (OP) memperkirakan Senin (3/6/2013).
Ahmad Majdalani, yang kembali Jumat dari kunjungan singkat ke Suriah, mengatakan kepada Ma'an bahwa sekitar 1.300 dari 2.000 warga Palestina yang dalam tahanan Suriah diduga telah mengambil bagian dalam pertempuran di sana.
Namun dia mengatakan selain mereka tidak memiliki keterlibatan dalam pertempuran dan harus dibebaskan.
Majdalani berada di Suriah untuk mengadakan pembicaraan dengan kepemimpinan di Damaskus tetapi ia mengatakan delegasi Palestina tidak mengunjungi kamp-kamp pengungsi untuk alasan keamanan.
"Tujuan dari kunjungan saya ke Suriah adalah untuk berdiskusi dengan pemerintah Suriah kemungkinan untuk menjaga kamp-kamp pengungsi Palestina untuk menjauh (dari pertempuran) dan tidak pernah terjun dalam bentrokan tersebut," katanya.
Majdalani mengatakan sejumlah negara asing membuka pintu mereka bagi pengungsi Palestina. Diantaranya adalah Kanada, Australia dan beberapa negara di Skandinavia, katanya.
"Pihak Palestina tidak membahas apapun dengan negara-negara yang siap menyambut," ia menambahkan sejalan dengan kebijakan yang lama untuk tidak berpihak dalam konflik Suriah, yang telah meninggalkan lebih dari 94.000 orang tewas sejak rezim Assad melancarkan tindakan keras dan mematikan terhadap pengunjuk rasa di Maret 2011.
Dia merujuk konflik di Suriah sebagai "Nakba" atau "bencana," yang lebih buruk dari eksodus tahun 1948.
Dari 530.000 pengungsi di Suriah, kata dia, 150.000 tidak terdaftar dengan badan pengungsi PBB. Sekitar 100.000 warga Palestina telah meninggalkan Suriah dan 300.000 lainnya meninggalkan kamp mereka untuk mencari keamanan. (an/ma'an)