IDAHO, AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Isu anti Islam yang semakin santer di Amerika Serikat pasca bom Marathon Boston dimanfaatkan oleh Sebuah perusahaan pembuat peluru asal Idaho dengan menciptakan "peluru haram" dari babi untuk membunuh umat Islam, mengklaim bahwa Muslim yang terbunuh oleh peluru tersebut tidak akan bisa masuk surga.
Perusahaan South Fork Industries dari Dalton Gardens, Idaho, membuat sebuah peluru mengandung babi, dinamakan Jihawg Ammo. Dilansir Washington Post, perusahaan ini menyebut peluru tersebut sebagai, "Alat pertahanan melawan mereka yang melakukan tindak kekerasan atas nama Islam."
Peluru itu dibalut oleh cat yang dibuat dari lemak babi, perusahaan ini menyebutnya "peluru haram". South Fork beriklan, Muslim yang tertembak dengan peluru ini tidak akan bisa masuk surga.
"Dengan Jihawg Ammo, kau tidak hanya membunuh teroris, kau juga mengirimnya ke neraka," ujar perusahaan ini dalam pernyataan persnya awal bulan ini.
Slogan-slogannya juga tidak kalah provokatif. Salah satu dalam situsnya berbunyi, "Perdamaian Melalui Babi" dan "Perdamaian dan pertahanan alami untuk Islam radikal."
Salah Kaprah
Namun, perusahaan ini sepertinya harus melakukan riset lebih dulu sebelum memasarkan produknya.
Pasalnya, mereka salah kaprah jika mengira Muslim takut dengan peluru babi. Tidak ada dalam ajaran Islam yang menunjukkan seorang Muslim masuk neraka karena terpapar babi.
"Tidak ada hukuman bagi Muslim yang kontak dengan daging babi dalam Al-Quran. Sepengetahuan saya, Muslim tidak akan dilarang masuk surga jika makan atau terkena daging babi," kata Shannon Dunn, asisten profesor studi agama di Universitas Gonzaga, Washington.
"Bahkan beberapa interpretasi memperbolehkan seorang Muslim makan babi daripada kelaparan dan tidak ada alternatif lain," ujar Dunn lagi. (an/viva)