KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Duta Besar Amerika Serikat di Afghanistan meminta Taliban segera duduk di meja perundingan untuk melakukan pembicaraan damai dan rekonsiliasi, menyusul serangan jibaku terkordinasi dari para pejuang Islam terhadap markas CIA, kantor kementrian dalam negeri dan juga istana kepresidenan Afghanistan yang kelompok pejuang Islam Afghanistan katakan menewaskan puluhan pasukan asing dan boneka Afghanistan.
Kantor media kedutaan AS menyusul sebuah pernyataan mengatakan duta besar AS untuk Afghanistan James Cunningham sekali lagi meminta para pejuang Islam untuk duduk bersama untuk pembicaraan damai dan mencegah kegiatan pemberontakan. "Semua penyerang gugur, tanpa keberhasilan dalam mencapai tujuan mereka. Ini lagi menunjukkan kesia-siaan upaya Taliban untuk menggunakan kekerasan dan teror untuk mencapai tujuan mereka, "kata Cunningham.
..Kami meminta lagi kepada Taliban untuk datang ke meja untuk berbicara dengan pemerintah Afghanistan tentang perdamaian dan rekonsiliasi
Dia juga menambahkan, "Kami meminta lagi kepada Taliban untuk datang ke meja untuk berbicara dengan pemerintah Afghanistan tentang perdamaian dan rekonsiliasi."
Pernyataan ini datang ketika sejumlah pembom jibaku melakukan serangan terkoordinasi pada Hotel Ariana dekat istana presiden Afghanistan.
Menurut pejabat kementerian dalam negeri Afghanistan sedikitnya 3 penjaga keamanan istana presiden juga tewas dalam bentrokan yang menewaskan empat pembom jibaku.
Sementara itu kelompok pejuang Taliban menyatakan bahwa serangan terhadap Hotel Ariana, yang digunakan oleh Badan Pusat AS dilakukan oleh 8 mujahid yang dilengkapi dengan senapan serbu, senapan mesin, RPG, granat tangan, bahan peledak dan peralatan lainnya. Mereka mengatakan puluhan pasukan asing dan lokal Afghanistan tewas dalam baku tembak selama 3 jam tersebut.
Kelompok pejuang Islam Taliban sendiri telah bersumpah akan terus melakukan berbagai serangan terhadap pasukan koalisi dan pemerintah Afghanistan meski pembicaraan damai berlangsung. (an/kp)