MOSKOW, RUSIA (voa-islam.com) - Militer Rusia pada Kamis (27/6/2013) membantah laporan-laporan media bahwa telah menarik personil dari pangkalan angkatan laut mereka di Suriah, kantor berita Rusia melaporkan.
Sebelumnya harian Vedomosti pada Rabu mengutip sumber yang tak disebutkan namanya mengatakan tak satu pun prajurit maupun personel sipil Departemen Pertahanan yang saat ini ditempatkan di fasilitas pemeliharaan dan persediaan angkatan laut Rusia di pelabuhan Tartous Suriah.
Tapi layanan pers Departemen Pertahanan mengatakan fasilitas lengkap tersebut sudah sejak lama diawaki oleh warga sipil dan bahwa mereka belum ditarik.
"Personel ini terus bekerja sebagai resimen biasa. Dan tidak ada pembicaraan tentang mengevakuasi mereka," kantor berita milik pemerintah RIA mengutip perkataan layanan pers Departemen Pertahanan.
Fasilitas Tartous adalah pijakan Rusia di Suriah, dan satu-satunya pangkalan militer Rusia di luar bekas Uni Soviet.
Kapal perang Rusia sesekali berada di sana untuk pasokan dan perbaikan kecil.
Selain China dan Iran, Rusia merupakan sekutu dan pelindung utama bagi rezim Presiden Bashar Al-Assad terlebih selama konflik yang terjadi di Suriah yang dimulai dengan protes damai menentang kekuasaan keluarga Assad.
Pembelaan negara Komunis itu terhadap rezim Bashar Al-Assad tidak hanya dengan memasok persenjataan canggih bagi militer Suriah, namun juga memblokir resolusi yang didukung Barat Dewan Keamanan PBB dimaksudkan untuk menekan Bashar Al-Assad untuk mengakhiri pertumpahan darah. (an/Reuters)