View Full Version
Ahad, 30 Jun 2013

Tentara Rezim Suriah Lancarkan Serangan Besar ke Kubu Oposisi di Homs

HOMS, SURIAH (voa-islam.com) - Pasukan rezim Suriah telah melancarkan serangan besar terhadap pejuang oposisi di Homs di dalam tekanan terbaru mereka untuk mengamankan sumbu yang menghubungkan Damaskus ke Mediterania.

Para aktivis mengatakan jet-jet tempur dan bom mortir menghantam wilayah yang dikuasai pejuang oposisi di kota tersebut, yang telah dikepung oleh pasukan Presiden Bashar al-Assad selama satu tahun, dan tentara terlibat dalam pertempuran dengan pejuang oposisi di beberapa distrik.

"Pasukan pemerintah mencoba untuk menyerang dari semua lini," kata seorang aktivis menggunakan nama Abu Mohammad kepada kantor berita Reuters, Sabtu (29/6/2013).

Tidak ada rincian tentang korban tapi video yang diunggah oleh para aktivis menunjukkan ledakan hebat dan awan asap mengepul dari apa yang mereka katakan adalah distrik pejuang oposisi SUriah.

Media pemerintah Suriah mengklaim tentara telah "mencapai kemajuan besar" di distrik Khalidiyah.

Serangan terhadap kota Homs datang setelah kemajuan yang dibuat oleh pasukan Assad, yang didukung oleh pejuang Syi'ah Hizbullah Libanon, di desa-desa dan kota-kota provinsi Homs dekat perbatasan Libanon.

Tiga pekan lalu Syi'ah Hizbullah membantu pasukan pemerintah merebut kembali kota perbatasan Qushair, sebuah bekas wilayah yang menjadi jembatan bagi pejuang oposisi menyeludupkan pejuang dan senjata ke Suriah, dan pekan lalu mengamankan kota perbatasan lain, Tel Kalakh.

Kemunduran pejuang oposisi juga telah memotivasi sekutu oposisi di luar negeri untuk meningkatkan dukungan mereka, dengan Arab Saudi dilaporkan telah mengirimkan senjata berat ke Suriah untuk memerangi kendaraan baja rezim Suriah.

Meski kehilangan kontrol di sekitar Damaskus dan Homs, pejuang oposisi mencatat kemenangan simbolis pada Jumat ketika mereka menyerbu sebuah pos pemeriksaan militer utama di Deraa, selatan kota di mana pemberontakan pertama meletus.

Rami Abdulrahman, kepala Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, mengatakan jatuhnya pos militer tersebut secara strategis dan signifikan bisa mengubah keseimbangan kekuasaan di Deraa, di mana pejuang oposisi menguasai sebagian besar kota tua.

Provinsi Deraa, di perbatasan dengan Yordania, telah menjadi saluran untuk pasokan senjata bagi pejuang oposisi. (an/aje)


latestnews

View Full Version