View Full Version
Senin, 01 Jul 2013

5 Orang Tewas, Ratusan Cedera Saat Demo Pro dan Anti Mursi di Mesir

KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Sedikitnya lima orang tewas dan lebih dari 200 terluka di Mesir pada hari Ahad (30/6/2013) ketika ratusan ribu orang yang pro dan anti presiden Muhammad Mursi turun ke jalan untuk berunjuk rasa, kata beberapa pejabat keamanan dan kesehatan.

Satu orang tewas di provinsi Mesir tengah Assiut ketika orang-orang bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembaki demonstran, seorang pejabat keamanan mengatakan kepada AFP.

Sebelumnya, satu orang pendukung Mursi dari partai Jamaah Islamiyah tewas dalam bentrokan antara pendukung dan penentang Mursi di provinsi Beni Sueif, selatan Kairo, televisi Ahram Online melaporkan.

Seorang pejabat kesehatan mengatakan kepada Al Arabiya bahwa setidaknya 253 orang terluka dalam bentrokan nasional.

Sementara itu markas-markas Ikhwanul Muslimin Mesir, diserang dengan bom bensin, para pejabat gerakan Islam dan pejabat keamanan mengatakan, menurut AFP.

Sekitar 150 "preman" anti Mursi menyerang gedung di lingkungan Moqqattam dengan bom molotov, senapan burung dan batu, kata gehad al-Haddad, juru bicara Ikhwanul Muslimin.

Oposisi Front KEselamatan Nasional mengatakan pengunjuk rasa akan tetap berada di jalan-jalan sampai jatuhnya rezim.

Partai Kebebasan dan Keadilan, sayap politik Ikhwanul Muslimin, juga bersumpah bahwa koalisi pro-Mursi juga akan tetap hadir di jalan untuk membela sampai oposisi mengakhiri unjuk rasa mereka.

Ketika warga Mesir tampak terpecah pada hari Ahad dengan potensi eskalasi kekerasan, kantor presiden mengatakan mereka terbuka untuk dialog dengan oposisi.

"Dialog adalah satu-satunya cara melalui mana kita dapat mencapai pemahaman ... Kepresidenan terbuka untuk dialog nasional yang nyata dan serius, "kata juru bicara kepresidenan Ehab Fahmy dalam wawancara pers yang disiarkan oleh Al Arabiya.

Fahmy meminta pengunjuk rasa untuk mempertahankan "sifat damai" protes mereka, menggambarkan demonstrasi anti-Mursi sebagai contoh kebebasan berekspresi di Mesir.

Seraya melambaikan bendera nasional ratusan ribu orang berkumpul pada sore hari pada Tahrir Square Kairo, pusat dari pemberontakan 2011 melawan pendahulu Mursi, Hosni Mubarak, AFP melaporkan.

"Rakyat ingin jatuhnya rezim!" teriak mereka-kali ini, tidak melawan diktator lama mereka tetapi melawan pemimpin pertama mereka yang terpilih secara demokratis, yang baru menjabat setahun di kursinya.

Banyak yang marah pada Ikhwanul Muslimin, partai asal presiden Mursi, mengklaim kelompok Islam tersebut telah membajak revolusi melalui serangkaian kemenangan elektoral untuk memonopoli kekuasaan dan mendorong melalui hukum Islam, menurut laporan Reuters.

Yang lainnya hanya frustrasi oleh krisis ekonomi, yang diperdalam oleh kebuntuan politik selama Mursi memimpin.

Di kota-kota lain, ribuan demonstran juga berkumpul. Ratusan ribu orang di pusat kota terbesar Alexandria, menurut Reuters.

Lebih dari 20.000 pendukung Mursi juga berkumpul di ibukota, di masjid yang tidak jauh dari istana presiden di pinggiran kota. Mursi sendiri bekerja di tempat lain. Tapi penyelenggara protes liberal merencanakan aksi duduk di luar istana dari hari Ahad malam dimana ribuan demonstran anti-Mursi mulai berjalan ke tempat tersebut.

Diwawancarai oleh sebuah koran Inggris, Mursi mengulangi tekadnya untuk membawa keluar apa yang ia lihat sebagai serangan yang tidak demokratis pada legitimasi pemilu atas dirinya. Tapi ia juga menawarkan untuk merevisi konstitusi baru, yang terinpirasi Islam, yang memicu kebencian dari kaum liberal.

Dia membuat tawaran serupa pekan lalu, setelah kepala militer mengeluarkan seruan yang kuat bagi para politisi untuk kompromi. Tapi oposisi menganggapnya sebagai sedikit terlambat. Mereka berharap Mursi akan mengundurkan diri dari jabatannya dalam menghadapi demo besar-besaran di jalan-jalan. (an/aby)

Foto: Ahram online


latestnews

View Full Version