View Full Version
Selasa, 02 Jul 2013

Pasukan Keamanan Mesir Tangkap 15 Pengawal Bersenjata Khairat El-Shater

KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Pasukan keamanan Mesir menangkap 15 pengawal bersenjata orang nomor dua di kelompok Ikhwanul Muslimin, Khairat El-Shater, pada hari Senin (1/6/2013) setelah tembak-menembak di mana tidak ada yang terluka, kata sumber-sumber keamanan.

Sumber tersebut mengatakan baku tembak itu terjadi ketika pasukan keamanan pergi untuk menangkap para penjaga tersebut karena dugaan kepemilikan senjata api tidak sah yang diduga digunakan untuk menembak para demonstran menyerang markas Ikhwanul pada hari Ahad.

Delapan orang tewas dan lebih dari selusin terluka dalam bentrokan di sekitar gedung Ikhwanul Muslimin di puncak bukit yang menghadap pinggiran kota Kairo.

Keluarga Shater yang menelepon stasiun televisi Al Jazeera melaporkan bahwa rumahnya diserang.

Keberadaan Shater sendiri tidak segera diketahui. Ia secara luas dianggap sebagai pribadi terkuat dalam gerakan Islam tersebut, tetapi dilarang mencalonkan diri sebagai presiden tahun lalu karena ia telah dipenjara di bawah pemerintahan otoriter mantan Presiden terguling Hosni Mubarak.

Insiden itu terjadi pada hari yang sama ketika angkatan bersenjata mengeluarkan ultimatum kepada Presiden Muhammad Mursi untuk setuju dalam waktu 48 jam atas konsensus pembagian kekuasaan dengan partai-partai oposisi atau menghadapi lebih banyak intervensi militer langsung.

Para jenderal dari angkatan bersenjata kuat Mesir memerintah negara itu selama enam dekade sampai Mursi terpilih tahun lalu setelah pemberontakan tahun 2011 mengakhiri kekuasaan Mubarak.

Shater, seorang pengusaha kaya dan pemimpin Ikhwanul Muslimin berpengaruh, telah dilihat oleh banyak orang Mesir sebagai kekuatan bayangan di balik tahta Mursi. Ia dibenci oleh Mubarak yang memenjarakannya selama bertahun-tahun.

Salah satu pengawal Shater itu dijatuhi hukuman satu tahun penjara awal tahun ini untuk kepemilikikan senjata ilegal. Sebuah sumber keamanan mengatakan penjaganya yang lain memiliki "senjata-senjata ilegal dan merupakan ancaman bagi keamanan Mesir". (an/ahram)

Ket: Khairat El-Shater


latestnews

View Full Version