BEIRUT, LIBONON (voa-islam.com) - Seorang pemimpin Salafi Libanon Syaikh Salem Rafei hari Selasa (2/7/2013) mengecam Militer Libanon, mengatakan tentara melakukan kesalahan di utara dan selatan Libanon serta bersekongkol dengan Hizbullah terhadap anggota muslim Sunni.
"Skema Iran bertujuan menggelincirkan kita ke dalam konfrontasi dengan Militer dan beberapa tentara, atas perintah Iran, memerangi para pemuda Sunni," kata Rafei setelah pertemuan Syaikh-syaikh Salafi di Dar al-Fatwa Tripoli di utara negara tersebut.
"Tentara sedang bersekongkol dengan Syi'ah Hizbullah untuk melawan para pemuda Sunni," tambahnya.
Pidato Rafei muncul setelah bentrokan semalam antara Angkatan Darat dan orang-orang bersenjata di utara kota Tripoli yang melukai empat orang.
Syaikh Rafei, yang juga wakil kepala Komite Ulama Muslim, juga menuding Militer "menindak pengunjuk rasa damai di Tripoli untuk memberikan kesan kota utara tidak aman."
..Tentara sedang bersekongkol dengan Syi'ah Hizbullah untuk melawan para pemuda Sunni..
Dia mengatakan bahwa kota utara membayar harga karena berdiri dalam menghadapi skema "Iran" dan karena mendukung pemberontakan warga Suriah melawan Presiden Bashar Al-Assad.
Rafei juga mengutuk Militer karena menindak keras pendukung Salafi Syaikh Ahmad Assir di lingkungan Sidon Abra.
"Kami sebelumnya telah memperingatkan tentang apa yang terjadi di Abra dan kami telah berusaha untuk mencegah perselisihan antara para pemuda Sunni dan Militer," katanya.
"Apakah ada negara yang menghormati dirinya sendiri dan membunuhi para pemuda Sunni itu?" Tanyanya.
"Bolehlah kita katakan bahwa para pemuda tersebut memang membuat kesalahan, tapi apakah dapat diterima bahwa Militer akan kembali pada mereka dan membunuhi mereka?" Tanyanya.
"Apa yang terjadi di Abra adalah pelaksanaan skema Iran dan setelah Syi'ah Hizbullah berhasil menguasai Abra sekarang mereka ingin mengontrol Tripoli," tambahnya. (an/tds)