ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Menteri luar negeri Turki pada Senin (8/7/2013) mengecam pembantaian 42 aktivis di Mesir yang berdemonstrasi menentang kudeta militer pekan lalu yang menumbangkan Presiden Muhamad Mursi.
"Saya sangat mengutuk pembantaian selama shalat Subuh atas nama nilai-nilai dasar kemanusiaan yang kita telah bela," tulis Ahmet Davutoglu dalam pesan di Twitter.
Davutoglu menyerukan proses normalisasi di Mesir yang menghormati kehendak rakyat Mesir.
"Mesir adalah harapan untuk panggilan meningkat untuk demokrasi di Timur Tengah dan Turki akan selalu berada dalam solidaritas dengan rakyat Mesir," tambahnya.
Pada hari Jumat, Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan mengutuk intervensi militer Mesir sebagai anti-demokratis dan mengecam Barat karena gagal mencap pemecatan Mursi sebagai sebuah kudeta.
Kelompok Ikhwanul Muslimin pada hari Senin (8/7/2013) mengatakan bahwa 35 pendukung Mursi tewas saat fajar ketika pasukan keamanan Mesir menembaki mereka saat mereka shalat.
Berbicara kepada Al jazeera, Gehad Haddad, seorang juru bicara Ikhwanul Muslimin mengatakan bahwa sekitar pukul 3:30 pagi, pasukan tentara dan polisi mulai menembaki para demonstran di yang duduk di depan markas Garda Republik di Kairo.
Kementrian kesehatan Mesir mengatakan jumlah korban tewas mencapai 42 orang sementara korban luka mencapai 300 orang.
Kantor berita Al Jazeera mengutip perkataan seorang dokter melaporkan diantara mereka yang tewas termasuk wanita dan anak-anak serta kebanyakan korban menderita luka tembak di kepala. (st/aje,ahram)