BAGHDAD, IRAK (voa-islam.com) - Gelombang pemboman menewaskan 65 orang dan melukai 190 lainnya di provinsi Baghdad pada Sabtu (20/7/2013) malam, kata para pejabat.
Dua belas bom mobil dan bom pinggir jalan menghantam kota Baghdad, sementara bom lain meledak di Madain ke selatan dari ibukota, seorang kolonel polisi dan seorang pejabat medis mengatakan.
Bom-bom itu melanda Baghdad ketika para penduduknya keluar untuk berbelanja dan bersantai di kafe setelah berbuka puasa.
Dalam insiden paling mematikan, dua bom mobil menewaskan 12 orang di Karrada, sementara dua bom mobil dan bom pinggir jalan menghantam Zafraniyah, kedua daerah tersebut di pusat kota Baghdad.
Kekerasan juga melanda Irak utara.
Sebuah bom pinggir jalan menghantam patroli yang menewaskan seorang polisi dan melukai lainnya di kota Mosul, sementara sebuah bom mobil di tenggara kota menewaskan seorang wanita dan melukai 22 orang, termasuk tujuh polisi, dan sebuah bom di barat melukai tiga orang.
Sabtu adalah hari kekerasan paling mematikan di Irak sejak 10 Juni, ketika berbagai serangan menewaskan 78 orang.
Pemboman hari Sabtu terjadi sehari setelah seorang pembom bunuh diri menewaskan 20 orang di dalam masjid Sunni yang ramai di utara ibukota.
Pejabat paling senior dan para pemimpin agama tetap diam atas kerusuhan.
Irak telah menghadapi bertahun-tahun serangan pejuang Islam, tapi para analis mengatakan ketidakpuasan yang meluas di antara anggota minoritas Sunni, telah memicu lonjakan tahun ini dalam kerusuhan.
Sunni Irak menuduh pemerintah yang dipimpin Syiah meminggirkan dan menargetkan komunitas mereka, termasuk melalui penangkapan tanpa alasan dan tuduhan terorisme.
Protes pecah di daerah mayoritas Sunni pada akhir 2012 dan masih berlangsung.
Pada tanggal 23 April pasukan keamanan membubarkan paksa demonstran dekat kota Hawijah di utara, memicu bentrokan yang menewaskan 53 orang dan mengirim lonjakan ketegangan.
Lebih dari 2.700 orang telah tewas di Irak sejak awal tahun 2013, menurut angka AFP berdasarkan sumber medis dan keamanan. (st/ahram)