View Full Version
Senin, 22 Jul 2013

Orang Bersenjata Serbu Dua Penjara di Baghdad, Bebaskan Hampir 1000 Tahanan

BAGHDAD, IRAK (voa-islam,com) - Sebuah serangan oleh pria bersenjata pada dua penjara di Baghdad pada Ahad (21/7/2013) malam berhasil membebaskan ribuan tahanan yang kebanyakan merupakan narapidana anggota Al-Qaidah, para pejabat mengatakan.

"Antara 500 sampai 1.000 tahanan melarikan diri dari penjara Abu Ghraib, dengan sebagian besar merupakan anggota Al-Qaidah, kata pejabat keamanan Irak Hakim al-Zamily kepada Al Arabiya Senin (22/7/2013).

Para pria bersenjata tersebut juga menewaskan sedikitnya 12 anggota pasukan keamanan Irak yang berusaha untuk menggagalkan usaha mereka untuk membobol kedua penjara dalam bentrokan senjata sengit yang berkecamuk sepanjang malam, pejabat menambahkan.

Meski ribuan tahanan kabur dalam aksi pembobolan penjara tersebut kementrian dalam negeri Irak mengklaim berhasil menggagalkan upaya tersebut.

"Pasukan keamanan di Komando Operasi Baghdad, dengan bantuan pesawat militer, berhasil menggagalkan serangan bersenjata yang diluncurkan oleh orang bersenjata tak dikenal terhadap ... dua penjara, Taji dan Abu Ghraib, "kata kementerian dalam negeri dalam sebuah pernyataan pada akhir Ahad malam.

"Pasukan keamanan memaksa para penyerang melarikan diri, dan pasukan ini masih mengejar pasukan "teroris" dan mengerahkan kontrol penuh atas dua wilayah tersebut," katanya.

Di Twitter, beberapa account yang tampaknya dioperasikan oleh para jihadis, menyatakan bahwa ribuan tahanan telah meloloskan diri. Sejumlah pengguna juga memposting klaim serupa pada forum jihad Honein, menurut kantor berita AFP.

Penjara di Irak secara berkala terkena upaya melarikan diri, pemberontakan dan kerusuhan lainnya.

Serangan terhadap penjara terjadi setahun setelah kelompok terdepan Al-Qaidah Irak mengumumkan bahwa mereka akan menargetkan sistem peradilan Irak.

"Prioritas pertama dalam hal ini adalah melepaskan tahanan Muslim di mana-mana, dan mengejar dan melenyapkan hakim, penyidik dan penjaga mereka," kata pesan audio yang dikaitkan dengan pemimpin kelompok itu, Abu Bakr al-Baghdadi pada Juli tahun lalu. (an/aby)


latestnews

View Full Version