NAIROBI, KENYA (voa-islam.com) - Bukannya tanggung jawab kepada para korbannya, seorang diplomat AS di Nairobi yang membunuh seorang ayah tiga anak warga Kenya dalam insiden tabrakan mobil justru kabur dari kenya meninggalkan korban kecelakaan tanpa bantuan keuangan untuk membayar biaya pemakaman dan untuk tagihan rumah sakit bagi delapan orang atau lebih korban lainnya yang mengalami luka serius.
Para pejabat Kenya mengatakan bahwa para pejabat Kedutaan Besar AS di Nairobi yang segera membawa pelaku dan keluarganya pergi dari Kenya sehari setelah insiden terjadi.
Pelaku yang lari dari tanggung jawab tersebut, Joshua Walde, adalah seorang perwira manajemen informasi di kedutaan Nairobi. Dia sempat memberikan pernyataan kepada polisi tetapi karena ia memiliki kekebalan diplomatik ia tidak ditahan.
Pejabat Kenya, mengutip polisi mengatakan diplomat itu mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi pada pada 11 Juli hingga menyebrangi garis tengah jalan dan menabrak sebuah mini-bus penuh penumpang di ibukota Nairobi, menewaskan Haji Lukindo dan melukai delapan penumpang lainnya.
Mereka yang terluka dibiarkan tanpa bantuan keuangan untuk membayar tagihan rumah sakit sementara janda Lukindo yang hamil enam bulan, Latifah Naiman Mariki, tidak punya uang untuk pemakaman suaminya.
Mariki, 38, bahkan hampir diusir dari rumahnya pekan ini setelah pemiliki rumah menuntut sewa.
Suami Mariki adalah satu-satunya sumber pendapatan keluarga. Mariki mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa tidak seorangpun baik pengemudi maupun orang AS di kedutaan besar Amerika yang menghubunginya.
Dia mengatakan dia tidak tahu bagaimana dia akan membiayai bayinya yang baru dan tiga anak yang lain yang berusia 20, 10 dan 7 tahun.
Latifah Naiman Mariki, janda dari Haji Lukindo warga Kenya yang tewas ditabrak oleh diplomat AS yang tak mau bertanggung jawab, Joshua Walde, bersama kedua anaknya. / Foto. AP
"Sulit bagi saya untuk menangani masalah ini karena anak-anak saya harus pergi ke sekolah. Mereka membutuhkan segalanya, kebutuhan dasar," kata Mariki.
"Dan kita tidak memiliki tempat tinggal karena kita harus membayar sewa. Kita tidak punya uang. Bahkan jika anak-anak saya sakit saya tidak punya uang untuk membawa mereka ke rumah sakit."
Tidak mau tanggung jawab
Sementara itu Hilary Renner, juru bicara Departemen Luar Negeri di Washington, mengatakan bahwa kedutaan mengucapkan belasungkawa terdalam kepada keluarga Mariki dan berharap mereka yang terluka cepat sembuh.
Namun dia mengatakan dia tidak bisa mengomentari apakah Joshua Walde akan kembali ke Kenya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Kedutaan sepenuhnya bekerja sama dengan pihak berwenang Kenya saat mereka menyelidiki kecelakaan itu dan bekerja untuk membantu para korban," klaimya.
Tak lama setelah kecelakaan itu, Joshua Walde memperbarui sejarah pekerjaannya di situs jejaring LinkedIn dengan menempatkan waktunya di Nairobi dalam bentuk lampau, dari Juli 2012 hingga Juli 2013.
Sebuah kelompok Facebook yang dibentuk untuk membantu janda Lukindo setelah kecelakaan melihat update CV Walde dan menunjuk itu sebagai bukti bahwa Walde tidak akan pernah kembali untuk menghadapi tuduhan atau membantu korban. Akun LinkedIn kemudian dihapus, meskipun versi cache masih tersedia di internet. (st/aje)