View Full Version
Jum'at, 09 Aug 2013

Kurang dari Dua Pekan 25 Warga Yaman Tewas Dibantai Pesawat Drone AS

MAAREB, YAMAN (voa-islam.com) - Delapan orang kembali tewas akibat  serangan pesawat tak berawak AS di Yaman pada hari Kamis (8/8/2013), sehingga menambah jumlah orang yang tewas dalam serangan pesawat drone AS tersebut dalam waktu kurang dari dua pekan mencapai setidaknya 25 orang.

Saksi dan pejabat lokal di Maareb, daerah sebagian besar gurun di sebelah tenggara Yaman, mengatakan pesawat tak berawak menembaki dua kendaraan saat fajar, menewaskan enam orang.

Warga melihat dua kendaraan terbakar dan pesawat tak berawak yang berputar di udara untuk sementara waktu setelah serangan itu.

Dua orang lainnya meninggal di wilayah timur Hadramout, kata para pejabat setempat.

Setidaknya 25 warga Yaman telah gugur sejak 28 Juli, ketika serangan pesawat tak berawak AS menewaskan sedikitnya empat yang diklaim oleh pejabat sebagai anggota Ansar al-Sharia, sebuah kelompok pejuang Islam lokal yang berafiliasi dengan Al-Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP), salah satu cabang yang paling aktif dari jaringan yang didirikan oleh Syaikh Usama Bin Ladin.

Serangan tersebut menyusul pengumuman pemerintah Yaman pada hari Rabu (7/8/2013) bahwa mereka telah menggagalkan plot oleh Al-Qaidah untuk merebut dua terminal minyak utama dan ekspor gas dan ibukota provinsi di timur negara itu.

Pemerintah Yaman mengeluarkan pernyataan awal hari Selasa tentang daftar 25 "teroris paling dicari" yang katanya berencana untuk melakukan serangan di negara itu selama musim liburan Idul Fitri yang dimulai Kamis. Mereka menawarkan hadiah sebesar 23.000 AS (-+RP. 230 juta) untuk informasi yang menghasilkan penangkapan mereka.

Peringatan serangan potensial itu telah mendorong Washington untuk menutup misi diplomatiknya di Timur Tengah, dan Amerika Serikat dan Inggris mengevakuasi stafnya dari Yaman.

Yaman, salah satu negara Arab termiskin, merupakan salah satu dari segelintir negara di mana Washington mengoperasikan pesawat tak berawak tersebut selain di Pakistan dan Afghanistan.

Amerika Serikat mengklaim drone menargetkan para pejuang Islam, tetapi fakta di lapangan membuktikan bahwa warga sipil lebih banyak tewas dalam serangan udara itu.

Selain menggunakan pesawat tak berawak, pemerintah AS juga mendukung pasukan Yaman dengan dana dan dukungan logistik untuk memerangi para mujahidin. (an/Reuters)


latestnews

View Full Version