KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Polisi anti huru hara Mesir akan mulai mengambil tindakan dalam waktu kurang dari 24 jam terhadap para pendukung presiden terguling Muhammad Mursi, yang melakukan aksi duduk di kamp-kamp protes di Kairo, sumber keamanan mengatakan.
Sebuah sumber keamanan senior Mesir, berbicara pada kondisi anonimitas mengatakan, "pasukan keamanan negara akan dikerahkan di sekitar aksi duduk mulai fajar sebagai awal prosedur yang pada akhirnya akan mengarah pada pembubaran (demonstran-Red)."
Menurut laporan itu, mengepung kamp-kamp tersebut akan menjadi langkah pertama untuk mengusir demonstran pro-Mursi.
Sumber keamanan lain juga mengatakan keputusan itu dibuat setelah pertemuan antara menteri dalam negeri Mesir dan para penasihatnya.
Ketegangan telah meningkat di Mesir sejak 3 Juli ketika tentara Mesir menggulingkan Mursi dari kantor. Tentara juga membekukan konstitusi dan membubarkan parlemen.
Pendukung Mursi telah melakukan dua aksi duduk besar di dua kamp protes di Kairo sejak kejatuhannya. Kamp-kamp tersebut dianggap sebagai titik nyala utama dalam konfrontasi antara militer Mesir dan demonstran pro-Mursi, yang menyerukan pengembaliannya ke kursi jabatan.
Ratusan pengunjuk rasa pendukung Mursi telah tewas atau terluka selama kekerasan yang tak henti-hentinya meletus sejak penggulingan Mursi.
Sebelumnya pada hari itu, Aliansi Pro-Demokrasi Anti-Coup, yang merupakan salah satu formasi politik terbesar di Mesir, mengatakan setidaknya sepuluh pawai terpisah telah direncanakan dari berbagai bagian ibukota untuk "mempertahankan legitimasi pemilu" dari Mursi.
Pada tanggal 5 Juli, pemimpin tertinggi Ikhwanul Muslimin Mohammed Badie mengatakan penggulingan Mursi adalah ilegal dan jutaan orang akan tetap melakukan protes di jalan-jalan sampai ia kembali sebagai presiden. Dia bersumpah untuk "menyelesaikan revolusi" yang menggulingkan rezim mantan diktator Hosni Mubarak pada tahun 2011. (st/ptv)