View Full Version
Kamis, 15 Aug 2013

Marah Atas Pembantaian, Pendukung Mursi Bentrok dengan Aparat di Beberapa Provinsi

MESIR (voa-islam.com) - Dari Alexandria hingga ke Sharqiya, pendukung Presiden terguling Muhammad Mursi yang marah atas pembantaian yang dilakuan oleh pasukan keamanan Mesir pada demonstran aksi duduk di dua kamp protes besar di Kairo, bentrok dengan aparat keamanan di beberapa provinsi selain di ibukota.

Menteri Dalam Negeri Mohammed Ibrahim mengatakan pendukung Mursi menyerang 21 kantor polisi dan tujuh gereja Kristen Koptik di seluruh negari pada hari Rabu menyusul tindakan brutal aparat.

Departemen Kesehatan mengklaim 278 orang tewas diseluruh negri sebagai akibat kekerasan hari Rabu dan lainnya 2.001 orang terluka.

Laporan ini sangat berbeda dengan yang diumumkan oleh kordinator Rumah Sakit Al-Maidani di Rabiah al Adawiya, Dr. Yahya Makkiya sebagaimana dikutip Islammemo, dimana dia mem memberikan angka 2.200 orang tewas dan 10.000 lainya terluka pada Rabu (14/8/2013) ketika apara keamanan Mesir bergerak ke kamp-kamp demonstran pendukung Mursi untuk mengakhiri protes yang berlangung sejak presiden asal Ikhwanul Muslimin tersebut digulingkan militer awal Juli lalu.

Kementerian Dalam Negeri mengatakan beberapa mobil polisi dibakar di Beni Suef, sebuah provinsi di selatan Kairo, dan bahwa pengunjuk rasa juga membakar gedung pengadilan.

Polisi menembakkan gas air mata di Delta Nil provinsi Sharqiya dalam bentrokan dengan pengunjuk rasa di luar masjid.

Di Aswan, Mesir selatan, ratusan demonstran pro-Morsi yang marah menyerang kantor pemerintah daerah, melemparkan batu dan mencoba mendobrak masuk, menurut media lokal.

Media lokal melaporkan bahwa gereja utama Kristen Koptik di Sohag, di Mesir selatan, dibakar, dan sebuah gereja di Minya juga dibakar.

Pembakaran ini diduga dilakukan karena dukungan kaum Koptik terhadap kudeta militer yang menggulingkan Mursi dari kekuasaan.

Dalam beberapa pekan terakhir telah ada banyak retorika sektarian diarahkan pada Koptik selama protes pro-Morsi, yang menyebabkan beberapa insiden gereja dibakar dan usaha milik Kristen diserang.

Kementerian Kesehatan mengatakan, sedikitnya 10 orang tewas dalam kekerasan di Alexandria. Ratusan pendukung Mursi yang marah menerobos kota kedua tersebut kata seorang wartawan AFP.

Meneriakkan "Mursi adalah presiden saya", para demonstran membakar ban mobil dan merobohkan gambar Jenderal Abdel Fattah al-Sisi, panglima militer yang berada di balik penggulingan Mursi pada 3 Juli.

Di distrik Ibrahimiya, para demonstran yang marah menyerbu sebuah kantor polisi.

Sebelumnya, di bagian lain dari Alexandria, tabung gas air mata menghujani pawai damai pro-Morsi di lingkungan Sharq, di tengah semburan berulang kali tembakan senjata otomatis.

Ratusan pendukung Mursi tengah berpawai damai melalui kota ketika polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan mereka.

Sementara itu pendukung militer, dipersenjatai dengan pentungan, keluar dari rumah dan toko mereka untuk membantu polisi, menahan pendukung Mursi dan menyerahkan mereka kepada petugas di kantor polisi Sharq.

Perlakuan ini membuat pendukung Mursi marah dan bentrok dengan lawan-lawannya di sebuah jalan dengan batu. (an/aje)


latestnews

View Full Version