BENGHAZI, LIBYA (voa-islam.com) - Sebuah ledakan bom merobek dinding taman konsulat Mesir di kota Benghazi Libya timur pada hari Sabtu (18/8/2013), menghancurkan jendela konsulat tersebut dan kaca-kaca dari bangunan yang berdekatan, kata saksi.
Seorang polisi di tempat kejadian mengatakan seorang penjaga keamanan Mesir terluka dalam ledakan itu, tampaknya disebabkan oleh sebuah bom kecil yang disembunyikan dalam tas. Setidaknya lima mobil rusak, kata seorang saksi Reuters.
Polisi menutup tempat kejadian ketika penyidik menyisir daerah untuk mencari petunjuk. Mereka kemudian membuka kembali jalan tapi menempatan polisi tambahan di luar konsulat.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan dan apa motif dibalik serangan tersebut.
Saat ini pasukan keamanan Mesir sedang melakukan tindakan keras terhadap para pendukung Ikhwanul Muslimin setelah penggulingan Presiden Muhammad Mursi bulan lalu.
Setidaknya 2000 orang lebih telah tewas dalam tiga hari kekerasan setelah pasukan keamanan membubarkan paska kamp protes Ikhwanul Muslimin di Kairo yang dibentuk untuk menuntut pengembalian Mursi ke kursi presiden.
Kelompok Islamis di Timur Tengah telah mengutuk tindakan brutal dan keras aparat Mesir dan beberapa telah melakukan protes di negara mereka sendiri.
Pelanggaran hukum telah merusak sebagian besar wilayah Libya setelah perang 2011 yang menggulingkan diktator Muammar Khadafi.
Benghazi telah menyaksiakn berbagai gelombang kekerasan dengan serangan terhadap pasukan keamanan dan target-target asing.
Pada September tahun lalu, Duta Besar AS untuk Libya, Christopher Stevens dan tiga orang Amerika lainnya tewas di Benghazi setelah pejuang Islam menyerang konsulat AS selama protes oleh massa yang marah atas film yang menghina Nabi Muhammad. (an/ahram)