ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Miliarder Saudi Pangeran Alwaleed bin Talal telah memecat penceramah Kuwait dan pembicara yang menjadi motivator terkenal dari jabatan tertinggi di saluran televisi keagamaan yang dimilikinya untuk apa yang dia digambarkan sebagai "kecenderungan ekstrimis" dan terkait ke Ikhwanul Muslimin.
Pangeran Alwaleed Bin Talal mengatakan Tareq al-Suwaidan, yang memiliki lebih dari 1,9 juta pengikut Twitter dan dikenal di seluruh dunia Arab untuk kuliah pada perbaikan diri dari perspektif Islam, telah mengidentifikasi dirinya sebagai, "Salah satu pemimpin dari Ikhwanul Muslimin" selama kuliah di Yaman.
"Tidak ada tempat bagi mereka yang membawa apapun pemikiran menyimpang di Al Resalah Channel," tulis Alwaleed dalam sebuah surat kepada Suwaidan, menurut sebuah rilis berita dari kantor sang pangeran.
Pangeran Alwaleed mengatakan dalam surat itu bahwa ia telah berulang kali memperingatkan Suwaidan terhadap afiliasi politik.
Menanggapi pemecatannya, Tareq Al-Suwaidan menjawab di Twitter, "Hanya yang lemah yang khawatir tentang mencari nafkah, dan tidak ada seorangpun meninggalkan prinsip-prinsipnya, tapi dia yang peduli tentang hal-hal duniawi."
Arab Saudi telah muncul sebagai negara yang sangat mendukung tindakan kekejaman dan kebiadaban militer terhadap Ikhwanul Muslimin di Mesir setelah penggulingan militer terhadap Presiden Muhamed Mursi Islam bulan lalu. Kenaikan Ikhwanul Muslimin telah meresahkan negara-negara Teluk Arab yang takut akan mempengaruhi kalangan Islamis di negara mereka.
Di saat hampir seluruh pemimpin dunia mengecam pembantaian yang dilakukan aparat keamanan Mesir terhadap demonstran pro-Mursi yang melakukan aksi duduk damai di dua kamp protes di Kairo, sehingga menyebabkan ribuan orang tewas dan puluhan ribu terluka, pemimpin Arab Saudi Raja Abdullah yang merupakan paman dari Pangeran Alwaleed Bin Talal justru mengajak negara-negara Arab untuk mendukung militer Mesir dalam memerangi pendukung Mursi yang dia sebut sebagai teroris.
Raja Saudi Abdullah menyerukan para pemimpin dan negara Arab berdiri bersama melawan "upaya untuk mengguncang" Mesir, ungkap Abdullah, yang terang-terangan mendukungan rejim militer Mesir di bawah Jenderal Abdul Fatah al-Sissi yang secara biadab dan keji melakukan pembantaian terhadap aksi damai yang dilakukan oelh para anggota dan kader Jamaah Ikhwanul Muslimin. (an/ahram)
Foto: Tareq Al-Suwaidan