KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Panglima militer Mesir Jenderal Abdel Fattah Al-Sisi berjanji akan menggunakan kekuatan penuh untuk menghadapi orang-orang yang dia tuduh sebagai "penyerang", mengatakan dia tidak akan lagi menahan pasukannya dari menghadapi "penyerang yang ingin menghancurkan Mesir", dalam komentar publik pertamanya sejak tindakan keras keamanan terhadap demonstran anti-kudeta yang menyebabkan ribuan orang tewas .
"Sikap menahan diri kami tidak akan berlanjut. Kami tidak akan menerima setiap serangan lagi. Kami akan menghadapinya dengan kekuatan penuh. Penyerang ingin menghancurkan Mesir," katanya dalam pidato televisi di televisi Mesir pada hari Ahad (18/8/2013).
Dia bersumpah untuk berdiri tegak dalam menghadapi kekerasan. "Siapa pun membayangkan kekerasan akan membuat negara dan Mesir berlutut harus mempertimbangkan kembali, kita tidak akan pernah diam dalam menghadapi kehancuran negara," katanya.
Sisi mengklaim ada "ruang bagi semua orang" di Mesir dan bahwa pasukannya tidak akan "bersekongkol" untuk mengambil kekuasaan.
"Kehendak rakyat Mesir bebas, kehendak mereka bebas, mereka dapat memilih siapa yang mereka inginkan untuk memerintah mereka, dan kita adalah penjaga keinginan ini," katanya disambut tepuk tangan penonton yang sebagian besar perwira militer dan polisi.
"Tentara dan polisi sekarang adalah penjaga dari kehendak rakyat berkaitan dengan siapa pemimpin yang akan mereka pilih, klaimnya.
Sisi menurunkan Muhammad Mursi dari jabatan presiden pada tanggal 3 Juli dalam sebuah kudeta militer, mengatakan ia tidak bisa mengabaikan protes luas terhadap pemerintahan Mursi itu.
Mesir sejak saat itu telah berputar dalam kekerasan, dengan ratusan pendukung Mursi dari Ikhwanul Muslimin dan kelompok-kelompok anti-kudeta lain dibunuh oleh pasukan pemerintah selama protes. Pada tanggal 14 Agustus, diperkirakan 2.200 orang tewas ketika polisi anti huru-hara bergerak membersihkan dua aksi duduk besar di kamp protes di Kairo. (st/aje)