View Full Version
Senin, 19 Aug 2013

Marsekal Hosni Mubarak Bebas, El-Baradei Lari ke Swiss

Cairo (voa-islam.com) Mantan Presiden Mesir, Marsekal Mubarak, minggu ini bakal bebas. Sementara itu, mantan Wakil Presiden Mesir, Mohamad el-Baradei meninggalkan Mesir, dan sekarang telah tiba di Wina,Swiss.

"Semua hanya tinggal prosedur administrasi yang tidak akan memerlukan waktu lebih dari 48 jam. Mubarak harus dibebaskan akhir pekan ini," ujar pengacara Mubarak, Fareed el-Deeb, Senin, 19/8/2013.

Pembebasan Mubarak itu, tak lama, sesudah militer menggulingkan Presiden Mohamad Mursi, dan melakukan pembantaian terhadap ribuan pendukung Presiden Mursi di pusat kota Cairo, terutama di Rabaa al-Adawiyah Square dan Nahda.

Mubarak, 85, ditangkap setelah pemberontakan rakyat Mesir yang menggulingkannya pada 11 Februari 2011,  sebagai revolusi yang melanda seluruh dunia Arab.

Mantan orang kuat Mesir itu berada  dalam sangkar selama persidangan atas tuduhan korupsi terlibat dalam pembunuhan demonstran.

Lebih dari satu tahun, Mubarak berada dalam tahanan, terkait dengan kasus korupsi dan pembunuhan, dan semua tuduhan itu telah dibersihkan oleh jaksa, ungkap Fareed el-Deeb.

"Semua yang tersisa hanya prosedur administrasi sederhana yang tidak lebih dari 48 jam. Dia harus dibebaskan pada akhir pekan ini," kata Deeb kepada Reuters.

Tanpa mengkonfirmasikan bahwa Mubarak akan dibebaskan, sebuah sumber pengadilan mengatakan mantan pemimpin akan menghabiskan dua minggu di balik jeruji besi sebelum kekuasaan kehakiman membuat keputusan akhir dalam kasus luar biasa terhadap dirinya.

Mubarak, bersama dengan menteri dalam negeri Mesir, dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tahun lalu, karena gagal menghentikan pembunuhan terhadap demonstran saat berlangsung revolusi.

Pembebasan Marsekal Mubarak bisa membangkitkan lebih banyak ketegangan politik di Mesir. Pembebasan Mubarak akan menambah akumulasi kekecewaan rakyat Mesir. Tetapi, Jenderal Abdul Fattah al-Sissi telah bersumpah akan membayar berapapun harganya, menghadapi demonstrasi yang mendukung Presiden Mursi.

Semua itu sudah dibuktikan al-Sissi dengan banjir darah yang terjadi Mesir, di mana ribuan Muslim dibantai secara keji, termasuk membumi-hanguskan Masjid Rabaa al-Adawiyah dah Masjid al-Fatah yang menjadi pusat perlawanan kelompok pendukung Presiden Mursi, Rabu lalu.

Sementara itu, mantan Wakil Presiden Mohamad el-Baradei, yang menjadi arsitek dan dalang kudeta, melarikan diri ke Swiss setelah melihat genangan darah di mana-mana.Sekarang el-Baradei telah tiba di Wina.

El-Baradei tidak sanggup lagi melihat begitu banyak korban pembantaian yang dilakukan oleh militer Mesir. El-Baradei ingin cuci tangan dan melepaskan tanggungjawab, saaat melihat genangan darah rakyat Mesir yang ditumpahkan oleh militer. Sungguh el-Baradei manusia pengecut dan tidak bertanggung jawab. mshd/hh


latestnews

View Full Version