ISRAEL (voa-islam.com) - Dinas mata-mata Israel, Shin Bet, hari Rabu (21/8/2013) menangkap seorang mahasiswa Arab-Israel karena dituduh melakukan kontak dengan agen musuh-musuh negara Yahudi tersebut setelah ia pergi ke Suriah untuk bergabung dengan Mujahidin Jabhat Al-Nusrah.
Abdel Qader Altallah, seorang mahasiswa farmasi dari desa Taibe di Galilea yang belajar di Yordania, ditangkap dalam operasi Shin Bet-bersama polisi pada 14 Juli.
Pria berusia 26-tahun itu juga didakwa di Pengadilan Distrik Lod, dalam dakwaan awal bulan ini, karena bepergian ke luar negeri secara ilegal dan infiltrasi.
Israel secara teknis masih berperang dengan Suriah dan perbuatan itu adalah ilegal bagi warganya untuk pergi ke sana.
"Selama studinya, Altallah bertemu mahasiswa Irak dan Palestina yang mendukung aliran Salafi Jihadi-, yang merupakan platform ideologis Al-Qaidah, dan di bawah pengaruh mereka mengambil ideologi Salafi dan menjadi lebih religius," kata Shin Bet.
"Altallah mengaku ia pergi ke Suriah untuk bergabung dalam Jihad melawan tentara Suriah dan ia menghubungi perwakilan Jabhat Al-Nusrah dan direkrut untuk jajarannya," kata pernyataan itu.
Shin Bet mengatakan badan mata-mata itu menganggap warga Arab Israel yang pergi Suriah sebagai "fenomena yang sangat berbahaya."
"Bersamaan dengan pelatihan militer yang mereka jalani sana, warga Arab Israel yang pergi Suriah terkena ideologi anti-Israel yang ekstrim dan ada kekhawatiran mereka akan dimanfaatkan oleh para teroris di sana, baik sebagai sumber informasi tentang target di Israel, serta untuk melaksanakan operasi militer terhadap Israel. "
Bulan lalu, pengadilan yang sama menghukum seorang warga Arab Israel sampai 30 bulan penjara sebagai bagian dari tawar-menawar di mana Hikmat Massarwa, juga dari Taibe, mengaku melakukan kontak dengan agen musuh, meninggalkan negara tersebut dan infiltrasi ilegal.
Israel berbagi garis perbatasan 80 kilometer dengan Suriah, yang melintasi dataran tinggi Dataran Tinggi Golan. Pertempuran dari perang saudara yang telah berlangsung selama 29 bulan di negara Suriah kadang-kadang tumpah ke sektor yang dikuasai Israel, yang mereka rebut selama Perang Enam Hari 1967.
Departemen Pertahanan Israel sedang memantau garis gencatan senjata karena keprihatinan bahwa elemen-elemen kelompok jihad di antara para pejuang oposisi yang melawan rezim Presiden Bashar Al-Assad bisa menyerang negara Yahudi tersebut.
(ab/AFP)