TRIPOLI, LIBANON (voa-islam.com) - Dua ledakan di luar dua masjid Sunni di kota Tripoli Libanon utara pada hari Jumat (23/8/2013) menewaskan sedikitnya 27 orang dan melukai ratusan lainnya dalam serangan tampaknya terkoordinasi, seorang pejabat kesehatan senior dan saksi mengatakan.
Ledakan tersebut, yang terbesar dan paling mematikan di Tripoli sejak akhir perang saudara 1975-1990 di Libanon, menghantam ketika shalat Jumat berakhir di sebagian besar kota Muslim Sunni tersebut. Ledakan itu datang sepekan setelah ledakan besar yang menewaskan sedikitnya 24 orang di sebuah markas di gerakan militan senjata Syi'ah Hizbullah di Beirut.
Sebuah kebangkitan baru-baru kekerasan sektarian di Libanon telah dipicu oleh perang di negara tetangga Suriah yang berdekatan, di mana Presiden Bashar Al-Assad memerangi sebagian besar Muslim Sunni yang memimpin pemberontakan dan Syi'ah Hizbullah telah mengirimkan pejuang dalam memerangi pejuang Sunni bersama Assad.
"Saya melihat tujuh mayat dalam beberapa mobil terbakar," kata seorang saksi mata kepada Reuters di Tripoli, berbicara dari lokasi ledakan pertama di luar masjid Taqwa yang sering dikunjungi oleh pengikut Salafi. Setidaknya 14 orang tewas di sana.
Kematian lainnya dilaporkan dari ledakan kedua di luar masjid al-Salam. Setidaknya 358 orang terluka, Menteri Kesehatan Ali Hassan Khalil mengatakan kepada Reuters.
Tayangan televisi menunjukkan sebuah kawah besar di luar masjid Salam, dan sebuah zona ledakan besar dengan mobil-mobil yang hancur dan terbakar. Orang-orang berlari melalui jalan-jalan, beberapa dari mereka membawa mayat berlumuran darah yang terluka.
Setelah itu, orang-orang bersenjata yang marah turun ke jalan-jalan Tripoli dan menembak ke udara. Dekat lokasi ledakan, orang yang marah melemparkan batu ke tentara Libanon memeriksa setelah kejadian itu.
Pinggiran selatan Beirut yang didominasi oleh Syi'ah Hizbullah telah terpukul oleh dua bom mobil hanya dalam waktu satu bulan. Pemimpin Syi'ah Hizbullah Hassan Nasrallah menyalahkan Muslim Sunni radikal.
Syaikh Salem al-Rafei, kepala ulama dari masjid Taqwa, adalah pendukung setia pejuang oposisi Sunni Suriah serta pejuang Sunni Libanon yang telah bergabung dalam pertempuran anti-Assad di Suriah.
Dia dilaporkan selamat dan tidak terluka dalam pemboman yang terjadi setelah ia menyampaikan khutbah Jum'at. (st/Reuters)
Foto: Reuters