View Full Version
Senin, 26 Aug 2013

Turki Mengirim 400 Ton Senjata ke Suriah Pasca Serangan Senjata Kimia

Istambul (voa-islam.com) Sesudah pasukan Suriah menyiram senjata kimia ke kantong-kantong pejuang Islam, dan menewaskan sedikitnya 1.000 Muslim, yang sebagiankorban  besar anak-anak, maka berbagai negara Islam mengirim  400 ton senjata dikirim kepada para pejuang Islam.

"Dua puluh trailer menyeberang dari Turki dan sedang didistribusikan ke depot senjata di beberapa brigade utara," kata Mohammad Salam, seorang pejabat oposisi dari lokasi yang dirahasiakan di Hatay, kepada Reuters, Ahad, 24/8/2013.

Sumber itu mengatakan sejumlah negara Islam, termasuk Turki, membiayai pengiriman 400 ton senjata yang menyeberang dari provinsi Turki Hatay dalam 24 jam. Ini pengiriman senjata terbesar, sejak terjadinya pemberontakan terhadap rezim Bashar al-Assad, dua tahun lalu.

Seorang perwira senior di Teluk dan Barat didukung Dewan Tertinggi Militer, sebuah payung politik kelompok oposisi, mengkonfirmasi pengiriman senjata, dan mengatakan pengiriman senjata ke Turki melalui jembatan udara telah meningkat sejak para pejuang oposisi telah menguasai pinggiran Damaskus, ujar pejabat oposisi.

Para pejabat di Dewan Tertinggi Militer itu, juga menegaskan lebih dari 1.000 warga sipil tewas pekan ini oleh serangan senjata kimia yang ditembakan oleh pasukan Bashar al-Assad ke kubu pejuang Islam. Rekaman video korban mayat berserakan di mana-mana. Ini karena masyarakat internasional membiarkan Bashar al-Assad, dan tanpa ada campur tangan militer yang efektif.

Negara-negara Barat telah menyebutkan bukti awal yang menunjukkan bahwa pasukan pemerintah Suriah melakukan serangan dengan senjata kimia. Amerika Serikat mengerahkan armada angkatan laut di Mediterania, yang kemungkinan akan memberikan Presiden AS Barack Obama opsi serangan militer.

Tetapi, semua itu hanyalah permainan retorika belaka, antara Amerika, Rusia, Cina, dan PBB. Mereka tidak akan bertindak apapun terhadap apa yang sudah dilakukan oleh Bashar al-Assad yang telah menewaskan ribuan rakyatnya termasuk penggunaan senjata kimian.

Presiden Obama sudah berulangkali menyatakan bahwa Bashar al-Assad sudah melanggar "red line" (garis merah), tetapi minus tindakan nyata. Sekalipun, di depan mata mereka sudah jelas-jelas militer Suriah menggunakan senjata kimian, membunuhi rakyatnya. Umat Islam harus mengandalkan diri mereka sendiri. Bukan kepada orang kafir musyrik. mshd/wb


latestnews

View Full Version