View Full Version
Jum'at, 30 Aug 2013

Ulama Pro-Assad Ditangkap Karena Terlibat Pemboman Masjid Sunni di Tripoli

BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Polisi Libanon hari Kamis (29/8/2013) menahan pimpinan Dewan Komando Gerakan Tawhid, Sheikh Hashem Minqara, yang pro Bashar Al-Assad karena menyembunyikan informasi terkait dengan pemboman mematikan pekan lalu yang menghantam dua masjid Sunni di kota Tripoli.

Hakim Pengadilan Militer Saqr Saqr memerintahkan penahanannya untuk penyelidikan dalam kasus tersebut.

Hashem Minkara dipanggil oleh Biro Intelijen Pasukan Keamanan internal sebelumnya pada hari Kamis untuk memberikan kesaksiannya.

Dia kemudian diperintahkan untuk ditahan atas tuduhan menyembunyikan informasi.

Dia bergabung tersangka sebelumnya Sheikh Ahmed al-Gharib dan informan Mustafa Houri, yang keduanya ditahan sehubungan dengan ledakan yang terjadi Jumat lalu.

"[Hashem] Minqara ditahan atas pelanggaran gagal untuk memberitahu pihak berwenang atas pemboman yang sedang dipersiapkan untuk Tripoli, dua masjid dan tokoh masyarakat," kata sumber peradilan kepada The Daily Star.

Interogasi terhadap tersangka Sheikh Ahmad Gharib, salah satu dari dua tersangka dalam tahanan atas kasus bom mobil, menyebabkan interogasi Minqara, sekutu dekat dari rezim Suriah dan rekan dekat Gharib, kata sumber peradilan.

"Pemanggilan Minqara untuk dinterogasi datang setelah perkembangan muncul dalam satu jam terakhir berkaitan dengan penyelidikan tersebut. Interogasi [Minqara] ini setelah pengakuan lebih rinci oleh Sheikh Ahmad Gharib dan informan Musatafa Houri, yang keduanya dalam tahanan," kata sumber itu.

Sheikh Ahmad Gharib, yang memiliki hubungan erat dengan Syi'ah Hizbullah Libanon, ditangkap Sabtu lalu. Selama interogasi dia mengaku bahwa ledakan itu " secara langsung direncanakan oleh intelijen Suriah," kata satu sumber keamanan The Daily Star, Selasa.

Perwira intelijen Suriah didakwa secara in absensia

Selain mendakwa Ahmad Gharib, Hashem Minqara dan Mustafa Houri, Hakim Pengadilan Militer juga mendakwa dua warga Suriah, termasuk seorang perwira Intelijen secara in absensia.

Kedua warga Suriah tersebut didakwa "memasang dua mobil dengan bahan peledak dan menempatkan kedua mobil itu, melalui bantuan orang lain, di luar Al-Taqwa dan Al-Salam masjid di Tripoli yang menyebabkan ratusan orang tewas atau terluka."

Tersangka warga Suriah tersebut diindentifikasi sebagai Kapten Mohammad Ali Ali, dan seorang perwira di Intelijen Suriah dan Khodr Lutfi Al-Airouni.

Setidaknya 47 orang tewas dan lebih dari 500 terluka di Tripoli Jumat lalu setelah bom mobil menghantam dua masjid Sunni, masjid Al-Salam dan Al-Taqwa, dalam serangan terbaru di Libanon terkait dengan krisis di negara tetangga Suriah. (st/tds)


latestnews

View Full Version