Cairo (voa-islam.com) Para pendukung Presiden Mohamad Mursi menggelar aksi unjuk rasa di beberapa provinsi mengecam apa yang mereka sebut "kudeta militer" terhadap pemimpin Mesir yang terpilih secara demokratis, dan mereka berjanji akan merebut kembali dari tangan militer, dan dari tangan kroni mantan Presiden Hosni Mubarak, Jum'at, 30/8/2013.
Aksi protes diserukan oleh Aliansi Nasional untuk Memtahankan Legitimasi, sebuah koalisi dari kalangan Islamis yang dipimpin oleh Ikhwanul Muslimin, dan kelompok-kelompok yang mendukung Presiden Mursi.
Gerakan demonstrasis itu dimulai dari Masjid al- Sahabi Yusuf di kawasan Heliopolis, Kairo Timur, dan menuju istana presiden Ittihadiya.
Demonstran mengubah arah, bukan menuju Roxi Square setelah dicegat oleh pasukan keamanan , yang memperingatkan demonstran, mereka akan ditembak jika mereka menuju istana presiden .
Aksi demonstrai itu meneriakkan slogan-slogan anti - militer, pengunjuk rasa membawa tanda " empat jari " , dan memperingati ribuan yang tewas akibat serangan militer bulan ini di Rabaa al- Adawiya Square,Cairo.
Pendukung Mursi juga melancarkan protes di pinggiran kota Giza dari Omraniya, Imbaba dan Mohandissen. Demonstrasi pro - Mursi berlangsung di pinggiran Giza dalam jumlah yang besar.
Keamanan ditingkatkan di semua jembatan yang menghubungkan Kairo dan Giza untuk mencegah para demonstran dari Giza menuju persimpangan ke Kairo , kata saksi mata .
Demonstrasi juga diadakan di kota pesisir Alexandria dan di selatan Beni Sueif dan provinsi Aswan .
Unjuk rasa pro - Morsi serupa juga digelar di kota-kota kanal Ismailia , Suez dan Port Said .
Para pendukung Presiden Morsi yang merupakan koalisi kekuatan Islam menyerukan kampanye pembangkangan sipil mulai Jumat, dan menyebut sebagai langkah efektif terhadap para pemimpin kudeta, dan bertujuan memaksa mereka memenuhi tuntutan revolusioner. "
Kamis , Kementerian Dalam Negeri mengancam akan menggunakan segala cara, termasuk amunisi , terhadap demonstran ditemukan membawa senjata atau mencoba menyerang fasilitas negara.
Mesir menuju kekacauan yang sangat mengerikan akibat tindakan militer yang menghancurkan sistem demokrasi, dan terjadinya sirkulasi kekuasan secara damai, dan kemudian militer melakukan kudeta terhadap Presiden Mursi. Ini merupakan langkah militer Mesir yang hanya akan membawa Mesir ke jurang kehancuran.