View Full Version
Ahad, 01 Sep 2013

Amerika Serikat Membatalkan Serangan Militer ke Suriah

Washington DC (voa-islam.com) Presiden Barack Obama akan meminta persetujuan Kongres untuk melakukan intervensi militer di Suriah. Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris, David Cameron, gagal mendapatkan dukungan parlemen Inggris, sesudah pemungutan suara di perlemen.

Akhirnya, Presiden Barack Obama, mundur dari rencana semula yang akan melakukan serangan militer hari Sabtu, sampai adanya dukungan dari Kongres.

Langkah Obama ini  bersamaan dengan hilangnya dukungan parlemen Inggris terhadap Cameron yang bersama Amerika Serikat akan melakukan intervensi ke Suriah.

Sekarang Presiden Obama, tidak berani melangkah sendiri, dan berusaha mendapatkan persetujuan Kongres, dan harus menunggu selama 10 hari mendatang.

Sebelumnya Obama  dalam pernyataannya yang  keras di Rose Garden, Gedung Putih, secara resmi akan menggunakan kekuatan militer untuk menghukum Suriah atas serangan senjata kimia 21 Agustus, yang menewaskan 1.429 penduduk sipil.

"Hari ini saya meminta Kongres  mengirim pesan kepada dunia bahwa kita siap sebagai satu bangsa siap mengambil tindakan terhadap Suriah," kata Obama .

Nampaknya, Presiden Obama mulai ragu atas keputusannya, dan ingin mendapatkan persetujuan Kongres. Sejatinya, Amerika Serikat sangat kawatir keterlibatannya di Suriah, hanya memperluas wilayah konflik di seluruh Timur Tengah, dan intervensi militer itu hanya menguntungkan kelompok jaringan Al-Qaidah.

"Saya telah lama percaya bahwa kekuatan kita berakar tidak hanya pada kekuatan militer kita , tetapi kita  ingin memberikan contoh  pemerintahan kita dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat," kata Obama .

Perang berlarut-larut  di Afghanistan dan Irak telah meninggalkan kebangkrutan ekonomi Amerika Serikat, dan sekarang Obama nampaknya enggan terlibat dalam konflik Timur Tengah, dan akan membuat Negeri Paman Sam itu, terperosok ke dalam kubungan perang.

Presiden Barack Obama nampaknya tidak ingin mengulangi tragedi di Irak, Afghanistan, dan sejumlah wilayah lainnya, di mana Amerika terperosok ke kubangan perang berlarut-larut, dan harus menguras begitu banyak anggaran, dan akhirnya menghancurkan  ekonominya dan pengaruhnya secara global.

Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan di Amerika, rakyat Amerika tidak ingin Amerika Serikat ikut campur tangan di Suriah . Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh Reuters / Ipsos jajak pendapat menunjukkan hanya 20 persen yang setuju Amerika Serikat harus mengambil tindakan.

DEBAT DI WASHINGTON

Ketua DPR John Boehner dari Partai Republik, menyambut langkah , yang  dinilai  respon terhadap ancaman "serius, namun keputusan politik di tangan Obama yang akan mengambil keputusan politik yaitu pilihan tindakan militer. Sementara itu, sebagian anggota Konres ragu atas langkah yang akan diambil oleh Presiden Barack Obama.

"Presiden Obama memikul tanggung jawabnya sebagai panglima tertinggi, dan memiliki kewenangan menggunakan otoritasnya. Sebagai Presiden tidak perlu mendapatkan persetujuan Kongres untuk melakukan  serangan ke Suriah," kata Peter King dari Republik.

Keputusan Obama akan segera diumumkan setelah ia bertemu tim keamanan nasional di Gedung Putih, dan sejumlah  anggota Kongres, serta akan menerima briefing rahasia dari pejabat pemerintah di bidang keamanan nasional, Minggu, 1/9/2013.

Akankah Presiden Barack Obama akan melakukan tindakan militer terhadap Suriah, atau membiarkan situasi di Timur Tengah bertambah bergejolak akibat krisis di Suriah.


latestnews

View Full Version