View Full Version
Ahad, 01 Sep 2013

Perdana Menteri Yaman Mohamad Salem Selamat Dari Pembunuhan

Sanaa (voa-islam.com) Perdana Menteri Yaman Mohamad Saleh Basindwa lolos dari usaha pembunuhan oleh kelompok bersenjata yang  menembaki iring-iringan mobilnya dan kemudian para penembak melarikan diri, ungkap pepajabat keamanan Yaman kepada Reuters, Sabtu, 31/8/2013.

Empat orang bersenjata tak dikenal menembaki konvoi di pusat kota Sanaa terhadap Perdana Menteri Mohamad Saleh saat kembali pulang dari kantornya, ujar pejabat keamanan Yaman,  Ali al-Sarai kepada Reuters.

Basindwa diangkat oleh Presiden Abdul Hadi Rabbuah, akhir  2011.Basindawa menggunakan sebuah mobil lapis baja, ketika orang-orang bersenjata melepaskan tembakan sebelum melarikan diri, kata sumber keamanan.

Puluhan pejabat militer dan pejabat keamanan termasuk lama ini kepala intelijen Yaman juga telah tewas, akibat terangan bersenjata oleh kelompok yang sekarang ini sangat membenci pemerintah Abdul Hadi yang menjadi kaki tangan Amerika.

Stabilitas di Yaman dinilai sangat strategis, karena Yaman menjadi pintu gerbang pelayaran internasional bagi kapal-kapal tanker raksasa yang mengangkut minyak dari Arab Saudi, dan negara Teluk kalinnya.

Yaman dan Arab Saudi, sekarang menjadi fokus perhatain bagi pejabat keamanan dan Gedung Putih, karena posisi yang sangat strategis bagi suplai minyak ke negara-negara Barat, dan kepentingan yang sangat strategis dibidang keamanan. Namun, dikawasan ini jaringan al-Qaidah sangat kuat, dan berpeluang menciptakan ancaman bagi para penguasa Arab yang menjadi kaki Amerika Serikat.

Maka, para penguasa Arab Saudi, UEA (United Emirat Arab), Qatar, dan Kuwait, dan Yordan, terus meningkatkan kerjasamanya militer dengan Amerika Serikat dan Israel, yang bertujuan melindungi kekuasaan para raja dan pangeran yang sekarang ini bergelimang dengan kenikmatan dan duniawi, dan penuh dengan maksiat, dan terus terlibat membunuh para aktivis Islam, termasuk menghancurkan al-Qaidah.

Bahkan Arab Saudi, UEA, Qatar, Kuwait, memberikan uang tunai $ 16 miliar dolar guna mendukung rezim pembunuh biadab militer Mesir dibawah Jenderal Abdul Fattah al-Sissi, yang sudah memanbatai ribuan Muslim dan anggota Ikhwan. af/hh/wb


latestnews

View Full Version