KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Para menteri luar negeri Liga Arab telah mendesak masyarakat internasional dan PBB untuk mengambil tindakan "jera" terhadap rezim Suriah atas penggunaan senjata kimia.
"PBB dan masyarakat internasional dipanggil untuk memikul tanggung jawab mereka sesuai dengan Piagam PBB dan hukum internasional dengan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan" , para menteri mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Ahad (1/9/2013) setelah pertemuan di Kairo.
Dikatakan bahwa rezim Suriah Presiden Bashar Al-Assad" bertanggung jawab" atas serangan 21 Agustus.
Para menteri luar negeri itu juga mengatakan mereka yang bertanggung jawab atas serangan itu harus diadili, karena " penjahat perang" lain telah diadili.
Sebelumnya, Arab Saudi dan oposisi Suriah membujuk anggota Liga untuk mendukung serangan militer AS pada rezim Assad.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Saud al- Faisal mengatakan dalam pertemuan bahwa "penentangan terhadap aksi internasional hanya mendorong rezim untuk melanjutkan kejahatannya".
"Ini adalah waktu untuk meminta masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawab dan mengambil langkah-langkah pencegahan" terhadap rezim Suriah," kata al-Faisal.
Kepala Koalisi Nasional Suriah, Ahmed al-Jarba, mengatakan dalam pertemuan bahwa "mesin perang" Assad harus dihentikan.
"Saya di sini di hadapan Anda hari ini untuk menarik sentimen persaudaraan dan kemanusiaan Anda dan meminta Anda untuk mendukung operasi internasional terhadap mesin perang perusak, " katanya.
Payung koalisi kelompok oposisi tersebut telah diakui oleh Liga sebagai wakil Suriah menyusul pembatasan rezim Assad pada 2011.
Namun, beberapa anggota berpengaruh Liga , termasuk Mesir , Irak, Lebanon , Tunisia dan Aljazair, telah menyatakan penentangan terhadap intervensi militer asing.
Menteri luar negeri Mesir pada hari Ahad mengatakan bahwa negaranya keberatan "agresi apapun di Suriah".
Amerika Serikat mengatakan memiliki bukti bahwa rezim Assad meluncurkan serangan kimia pada 21 Agustus lalu di pinggiran Damaskus, yang dikatakan menewaskan lebih dari 1.400 orang.
Rezim Suriah membantah berada di balik serangan tersebut. Liga Arab pekan lalu mengutuk serangan itu, tetapi mengatakan tindakan apapun harus mendapatkan mandatkan dari PBB. (st/aje)