View Full Version
Selasa, 03 Sep 2013

Musharraf Harus Bertanggungjawab Pembantaian di Masjid Merah

Islambad (voa-islam.com) Jenderal Parvez Musharraf harus bertanggung jawab atas pembantaian yang menewaskan ratusan siswa di Masjid Merah, tahun 2007. Di mana Musharaf harus mendekam di penjara selama 6 tahun.

Sebuah serangan militer yang banyak membawa korban tewas, di Masjid Merah, Islamabad, 2007, dilaporkan sangat menghantui mantan Penguasa Militer Jenderal Pervez Musharraf.

"Pengadilan Tinggi, Islamabad sebelumnya telah mengeluarkan perintah mengangkat kasus terkait dengan Jenderal Musharraf, tetapi pemerintah menganggap tidak sesuai dengan Artikel Baru,"  pengacara Tariq Asad, yang mewakili pemohon Haroon Rasheed, yang menjadi salah satu korban yang tewas Masjid Merah, yang dipimpin Imam Maulana Abdul Rasheed Ghazi, mengatakan kepada Kantor Berita Anadolu , Senin .

Abdul Rasheed dan ibunya berada di antara ratusan orang yang berada di Masjid Merah, yang ikut tewas, dan yang  tewas sebagian besar adalah para mahasiswa, akibat operasi militer selama delapan hari terhadap Masjid Merah, Juli 2007. Masjid Merah dianggap menjadi sarang pejuang Taliban, dan dianggap sebagai ancaman oleh Musharraf.

"Sejumlah saksi mengatakan,  mereka  menuduh bahwa Musharraf, Presidensi Pakistan, bertanggung jawab atas tindakan yang sangat biadab, yang mengakibatkan ratusan siswa yang berada di Masjid Merah tewas, ujar Asad .

Jenderal Parvez Musharraf yang menjadi sekutu utama Amerika Serikat ini, sekarang dikenakan tahanan  rumah, dan  mendapat penjagaan yang sangat ketat, dipinggiran kota Islamabad .

Jendral Parvez Musharraf mengambil alih kekuasaan melalui sebuah kudeta Militer tak berdarah 12 Oktober 1999, saat Pakistan dipimpin oleh Perdana Menteri Nawaz Sharif .

Parvez Musharra digulingkan Agustus 2008, akibat keputusan pengadilan, dan ini merupakan desakan gerakan oposisi yang terdiri partai-partai politik di Pakistan, dan sekarang Pakistan di pimpina oleh Nawaz Sharif, dari Liga Muslim Pakistan, dan membuat langkah-langkah baru, khususnya berusaha melakukan rekonsiliasi dengan fihak Taliban yang selama menimbulkan efek keamanan yang luas, akibat pemerintah Pakistan, terlalu mengikuti keinginan Amerika Serikat. af/hh


latestnews

View Full Version