View Full Version
Kamis, 12 Sep 2013

Akankah Zionis Israel Serang Jalur Gaza Secara Besar-Besaran??

GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Media sekuler yang ada di Mesir dan Palestina saat ini (7/9/2013) sedang ramai-ramainya memojokkan gerakan HAMAS. Media sekuler tersebut tentu di back up oleh Presiden Palestina Mahmud Abbas, militer Mesir yang di backing oleh Zionis Israel dan Amerika Serikat (AS).

Bahkan saat ini, informasi yang berkembang, wallahu a’lam apakah ini perang urat saraf atau taktik Zionis Israel yang mencoba menakut-nakuti warga Jalur Gaza khususnya, dan pejuang palestina.

Ataukah, memang akan terjadi sesuai kenyataan yaitu militer Mesir akan bekerja sama dengan tentara Zionis Israel untuk membumihanguskan kota kecil yang saat ini di blokade sedemikian para yaitu Jalur Gaza, Palestina.

Bagi saya, Abdillah Onim selaku Relawan Indonesia untuk Palestina dan wartawan Indonesia yang saat ini menetap di Jalur Gaza, yang semakin membuat tidak puas adalah tidak hanya tentara Zionis Israel yang akan bekerja sama dengan militer Mesir untuk menyerang wilayah Jalur Gaza.

Akan tetapi, tentara nasional otoritas Palestina dibawa kekuasaan faksi FATAH wewenang Presiden Palestina Mahmud Abbas di Ramallah Tepi Barat Palestina juga akan ikut ambil bagian menyerang wilayah Jalur Gaza.

Dan pernyataan tersebut resmi disampaikan oleh Muhammad Dahlan, salah seorang staf khusus Presiden Palestina Mahmud Abbas sesuai yang dirilis oleh media lokal di Jalur Gaza, Palestina.

Sejak berapa hari terakhir, militer Mesir sudah mulai mencoba menembak militer Palestina yang sedang berjaga-jaga diperbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir. Akan tetapi usaha provokasi tersebut tidak ditanggapi oleh militer Palestina yang bermarkas di Jalur Gaza dibawah kekuasaan pemerintahan HAMAS.

Pemerintahan HAMAS sendiri dibawah Perdana Menteri Ismail Haniya sejak tahun 2007 berada di wilayah Jalur Gaza, sedang di wilayah Ramallah Tepi Barat atau West Bank di kuasai oleh faksi FATAH dibawah kekuasaan Presiden Palestina Mahmud Abbas.

Jadi wilayah Palestina saat ini terbagi dua wilayah yaitu wilayah Ramallah Tepi Barat dan wilayah Jalur Gaza yang terletak di bagian utara Palestina.

Di Ramallah Tepi Barat terdapat gerakan HAMAS tapi mereka minoritas dan keberadaan HAMAS di Tepi arat selalu saja diganggu dan ditangkap oleh tentara nasional otoritas Palestina dibawah kekuasaan faksi FATAH.

Sedangkan di wilayah Jalur Gaza terdapat gerakan faksi Fatah akan tetapi mereka minoritas dan faksi Fatah yang berdomisili di Jalur Gaza mereka sangat aman dan tidak di ganggu atau ditangkap oleh faksi Hamas.

Sejak terjadi kudeta terhadap Presiden Mesir terpilih, DR Muhammad Mursi, kondisi Jalur Gaza terpaksa menerima resiko bahkan dijadikan kambing hitam, difitnah bahwa kudeta yang terjadi di Mesir atas peran rakyat Jalur Gaza khususnya gerakan Hamas.

Media sekuler pun kian mengkampanyekan fitnah tersebut dengan megatakan bahwa rakyat Jalur Gaza Palestina yang harus bertanggung jawab atas krisis yang terjadi di Mesir.

Dengan informasi miring yang dikembangkan oleh media sekuler tersebut, kemudian digunakan sebagai salah satu alasan untuk menghancurkan terowongan, menutup pintu perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir yaitu pintu perlintasan Rafah (Rafah Border).

Bahkan rumah warga Rafah yang berdekatan dengan terowonganpun diledakkan. Akibat dari tindakan tak beralasan tersebut, kondisi Jalur Gaza saat ini kian menderita dikarenakan bahan material sudah tidak masuk ke Jalur Gaza.

Kalaupun ada, harganya sangat-sangat mahal. Harganya bisa menjadi 3x lipat dari harga normal. Contohnya semen per-ton, satu minggu sebelumnya dengan harga 400 Sheqel, saat ini menjadi 1000 Sheqel.

Perlu diketahui, Sheqel adalah mata uang Zionis Israel. Karena wilayah Palestina dan Jalur Gaza masih di jajah oleh Zionis Israel, hingga mata uangpun harus menggunakan mata uang Zionis Israel. 1 Sheqel saat ini jika dirupiahkan sama dengan Rp. 2.800.

Begitu juga harga bensin. 3 hari yang lalu dengan harga 5 Sheqel, saat ini menjadi 8 Sheqel. Bahkan BBM sendiri sudah tidak terdapat di SPBU di Jalur Gaza berujung pada sebagian besar kendaraan umum terpaksa di garasikan.

Saya sendiri, Abdillah Onim, yang saat ini berada di Jalur Gaza sudah 3 hari muter-muter dan berkeliling SPBU untuk mengisi motor baru tadi dapat hanya 1 liter. Alhamdulillah, bahkan air minumpun semakin terbatas.

Dikontrakan saya tandon 500 liter berisi air minum sudah 4 hari kosong. Terpaksa, harus pinjam air minum 2 liter ditetangga sebelah. Bensin yang terdapat di genset milik pribadi saya pun mulai habis isi bensinnya. Dan seperti inilah kondisinya, harus menerima segala resiko jika berada atau menetap di Jalur Gaza.

Alhamdulillah kondisi seperti ini saya sebagai WNI di Jalur Gaza sudah belajar banyak kepada rakyat Jalur Gaza yang dari generasi ke generasi kehidupan mereka dan kondisi seperti ini harus mereka terima lapang dada, kesebaran menjadi modal utama mereka.

Pejuang Palestina di Jalur Gaza, apa yang mereka lakukan disaat informasi yang beredar bahwa mereka akan di serang dari dua arah yaitu dari arah Mesir dan Zionis Israel serta di bantu oleh tentara Palestina yang bermarkas di Tepi Barat dari faksi Fatah Mahmud Abbas???? Panikkah mereka???? Berpangku tangankah mereka????

Ada informasi serangan atau tidak ada infromasi serangan, pejuang Palestina di Jalur Gaza setiap hari tetap siaga dan berjaga-jaga atau yang kita kenal dengan para Murobithin.

Mereka yang bertopeng, memikul roket, berlingkar dan memegang senjata serta granat bergantungan di pakaian rompi mereka, granat tentu buatan mereka. Persenjataan jenis apa saja sudah mereka miliki tentu persenjataan tersebut bukan bantuan gratis dari Iran atau tentara Hizbullah (baca: Hizbullat).

Ada sebagian senjata yang harus mereka beli dari Iran (bukan bantuan gratis dari Iran). Sebagian besar persenjataan yang mereka milik adalah hasil buatan atau produk mereka sendiri seperti granat hasil produk mereka yang kekuatan granatnya nomor 5 didunia.

Kekuatan granat yang mereka miliki lebih kuat dari granatnya Amerika. Bom pengancur tank pun sudah dapat mereka produksi bahkan roket penghancur pesawat jet F 16 serta senjata berat yang dapat menjatuhkan pesawat jet F 16 pun sudah mereka miliki seperti yang telah mereka buktikan pada saat perang 8 hari diakhir tahun 2012.

Bahkan, kekuatan para pejuang Palestina di Jalur Gaza yang dimiliki dapat menyandra kapal perang karena taktik perang yang mereka pelajari tidak hanya didarat akan tetapi didalam lautpun tetap eksis bertarung.

Dari hasil pantauan saya dilapangan, sesuai dengan kondisi realita, bukannya mendoakan akan tetapi sesuai pengalaman bahwa sepertinya dalam waktu dekat akan terjadi perang antara pejuang Palestina di Jalur Gaza dengan Zionis Israel.

...Maka kami akan membalasnya bukan ke wilayah Mesir akan tetapi kami akan menghujani dengan roket ke Tel Aviv ibu kota Zionis Israel...

Atau sepertinya Zionis Israel akan melakukan agresi secara besar-besar ke wilayah Jalur Gaza. Pejuang Palestina mengatakan, “ya welcome” kami akan menunggu dan siap berhadapan.

“Kami mati insya Allah sebagai mati Syahid karena membela tanah Palestina, masjid Al Aqsa dan agama Islam dan balasanya insya Allah jannah alias surga”, kata salah satu pejuang di Gaza Palestina.

Pejuang Palestina di Jalur Gaza sudah mengeluarkan statemen jika militer Mesir melontarkan roket ke wilayah Jalur Gaza, mereka akan segera merespon dan membalasnya.

“Maka kami akan membalasnya bukan ke wilayah Mesir akan tetapi kami akan menghujani dengan roket ke Tel Aviv ibu kota Zionis Israel”, tegas pejuang Palestina Brigade Izzuddien Al Qossam. [Khal-fah/Onim]


latestnews

View Full Version