BIRMINGHAM, INGGRIS (voa-islam.com) - Muslim Inggris menyambut baik langkah Birmingham Metropolitan College yang mencabut larangan cadar bagi mahasiswi Muslim di kampus tersebut.
Anggota Parlemen partai Buruh Birmingham Ladywood Shabana Mahmood menjelaskan perubahan kebijakan itu sebagai "sangat disambut baik".
"Kampus ini telah membuat keputusan yang bijaksana untuk memikirkan kembali kebijakannya mengenai pelarangan cadar untuk sekelompok wanita yang akan berpotensi dikeluarkan dari pendidikan dan pelatihan keterampilan di perguruan tinggi itu setalah larangan tersebut ditegakkan", Shabana Mahmood mengatakan kepada Huffington Post.
"Saya berterima kasih kepada semua orang yang telah mendukung kampanye tersebut," tambah Mahmood.
Itu terjadi awal pekan ini, ketika Birmingham Metropolitan College mengumumkan bahwa semua siswa dilarang mengenakan jilbab, topi, peci dan hoodies sementara di tempat tersebut.
..Kampus ini telah membuat keputusan yang bijaksana untuk memikirkan kembali kebijakannya mengenai pelarangan cadar untuk sekelompok wanita yang akan berpotensi dikeluarkan dari pendidikan dan pelatihan keterampilan di perguruan tinggi itu setalah larangan tersebut ditegakkan..
Pengumuman diterima dengan reaksi marah dari para mahasiswa Muslim. Mereka mengeluh bahwa keputusan itu diskriminatif dan menempatkan kebebasan pribadi mereka dalam bahaya.
Kampanye Mahasiwa Kulit Hitam NUS menyiapkan petisi online, yang ditandatangani oleh 9.000 siswa, dan bersama-sama dengan protes marah memaksa kepala perguruan tinggi Dr Christine Braddock untuk menghapus larangan tersebut.
Di tengah perkembangan protes terhadap larangan tersebut, perguruan tinggi mengaku akan mencabutnya.
"Birmingham Metropolitan College berkomitmen untuk pendidikan berkualitas tinggi untuk semua peserta didik kami," katanya dalam sebuah pernyataan. (st/ptv)